REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapannya menyediakan pendidikan layak bagi anak-anak keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Malaysia. Hal itu disampaikan saat Khofifah mengunjungi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono, di Wisma Duta Indonesia, Malaysia.
Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim sangat siap mendukung kebutuhan tenaga pendidik di sanggar pendidikan Malaysia. Terlebih di Malaysia, jumlah PMI asal Jatim cukup besar. Inisiasi tersebut rencananya akan dikolaborasikan bersama perguruan tinggi di Jatim dengan mengirimkan para mahasiswanya untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia.
"Terkait anggaran operasionalnya akan kita koordinasikan apakah memungkinkan dibantu oleh Baznas atau menggunakan APBD. Jika melalui APBD, maka dibutuhkan telaah agar program ini dapat terlaksana dengan baik," kata Khofifah dalam siaran tertulisnya, Senin (19/12).
Khofifah mengatakan, komitmen tersebut sebenarnya selaras dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI. Tidak hanya layanan pendidikan kesetaraan, Khofifah juga berharap para peserta didik di sekolah Indonesia di luar negeri mendapatkan pelatihan keterampilan serta pembelajaran mengenai budaya Indonesia.
"Keterampilan siswa ini menjadi sangat penting. Sebab, ketika mereka lulus dan harus mencari pekerjaan di Malaysia akan memiliki kompetensi yang memadai. Begitu juga terkait budaya Indonesia yang tidak boleh hilang dari setiap generasi kita meski hidup di negeri rantau," ujarnya.