REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak alumni Universitas Airlangga bergandengan tangan untuk bersama-sama menjadi ujung tombak kemajuan dan pendobrak dalam menghadapi tantangan krisis di masa depan.
Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Ahad (18/12/2022) mengatakan alumnus Unair harus mampu menjadi game changeratau pendobrak dengan menghubungkan antara karya-karya inovatif di tingkat universitas, kebutuhan dunia kerja dan aspirasi di masyarakat sipil.
"IKA Unair dapat menjadi hub strategis dalam jalur relasional kerja sama dunia pendidikan dan riset, pemerintah, dunia kerja, media massa dan sektor-sektor strategis," kata Khofifah.
Di hadapan dua ribuan alumnus Unair saat Reuni Akbar 50 tahun IKA di Surabaya, Sabtu (17/12/2022) malam itu, Khofifah menekankan pentingnya memperkuat karakter inisiatif, kolaborasi, dan inovasi (IKI) di kalangan alumnus Unair untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
"Untuk menjawab tantangan masa depan ikijawabane, inisiatif, kolaboratifdan inovatif," kata Khofifah yang Ketua Umum PP Ikatan Alumni Universitas Airlanggaitu.
Menurut perempuan gubernur pertama di Jatim ini, alumniUnair telah menunjukkan inisiatif dan kolaborasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. IKA Unair telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat pengendalian Covid-19 melalui vaksinasi.
"Di tempat ini (Airlangga Convention Center) beberapa kali telah dilakukan vaksinasi oleh IKA Unair dengan berkolaborasi dengan Pemprov Jatim, di sejumlah tempat di beberapa kota juga telah dilakukan IKA Unair untuk percepatan vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini menjelaskan hadirnya IKA Unair telah memberikan kontribusi bagi bangsa dan masyarakat Indonesia. IKA Unair adalah bagian dari modal sosial dari setiap anggotanya untuk mengembangkan kapasitas dirinya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa kemajuan IKA Unair harus berjalan seimbang dan berhasil menampilkan kontribusi dan peran signifikannya dari hasil kerja para alumni yang berprestasi.
"Alumni Unair tidak meninggalkan atau mau mendampingi para alumni lainnya untuk maju dan berjalan setara bagi yang lain," katanya.
Sehingga, lanjutnya, sebagai institusi, IKA Unair harus berkontribusi bagi Indonesia. Hal tersebut bermakna IKA Unair harus mengembangkan kapasitas institusionalnya agar menjadi konektor bagi para alumninya. "Yaitu untuk membangun akses, membangun jaringan, mengembangkan kapasitas secara kolektif," ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyampaikan semua alumnus Unair harus bergandengan tangan, berkolaborasi, saling membantu sesama alumnus. Tak hanya itu, ia juga mengatakan peran dan kontribusi alumni kepada masyarakat juga akan berpengaruh terhadap reputasi Unair.
"Kalau reputasi meningkat maka kemanfaatan kita akan dirasakan oleh masyarakat, jangan lupa reputasi dan kemanfaatan kita untuk kehidupan umat manusia dan itu adalah tugas kita bersama," katanya.