Rabu 14 Dec 2022 22:07 WIB

Polisi Dalami Keterangan Saksi Kasus Perampokan Wali Kota Blitar

Penyelidikan masih terus dilakukan terkait perampokan di rumah Wali Kota Blitar.

Red: Nur Aini
Polisi bersenjata lengkap berjaga di halaman Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, ilustrasi. Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, masih mendalami keterangan para saksi kasus pencurian disertai penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso serta istri dan penjaga di rumah dinasnya, Senin (12/12/2022).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Polisi bersenjata lengkap berjaga di halaman Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, ilustrasi. Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, masih mendalami keterangan para saksi kasus pencurian disertai penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso serta istri dan penjaga di rumah dinasnya, Senin (12/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, masih mendalami keterangan para saksi kasus perampoakan disertai penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso serta istri dan penjaga di rumah dinasnya, Senin (12/12/2022).

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan keterangan dari para saksi penting sebagai bahan pengungkapan perkara itu. "Pasti segera kami lakukan pendalaman dan tentunya bisa kami sampaikan tahapan yang lebih lagi, misalnya, pelaku bisa diketahui dari hasil monitoring atau CCTV atau dari hasil tim inafis dari sidik jari," katanya kepada wartawan, di Blitar, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, saat ini penyelidikan masih terus dilakukan guna menemukan titik terang dari kasus ini. Ada tujuh orang saksi yang diperiksa. Jumlah saksi yang diperiksa tersebut juga bisa bertambah. "Kalau informasi tentunya ada beberapa penyampaian dari saksi-saksi kami dalami. Tentunya ada tambahan informasi jadi bahan untuk pendalaman investigasi. Saat ini ada tujuh saksi yang kami BAP dan ada tambahan. Mungkin informasi yang disampaikan dapat membantu memperjelas kaitannya dengan kejadian pencurian dengan kekerasan itu," kata dia.

Terkait dengan adanya rumor ART (asisten rumah tangga) yang dikeluarkan dari rumah dinas sebelum kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu, Kapolres mengatakan juga masih didalami. "Tentunya ada yang datang dan silih berganti, ada ART, driver, dan sebagainya. Tentunya semua tergantung dari Pak Wali Kota selaku pengguna. Kalau dikeluarkan belum tentu juga ada kaitannya dengan kejadian tersebut," tutur dia.

Ia juga mohon dukungan agar kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar itu bisa segera terungkap. "Semua sedang berproses, kami mohon dukungan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama dapat kita buka atau ada titik terang dari kasus ini," ujarnya.

Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12). Tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku. Selain itu, Wali Kota Blitar Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu. Dalam kasus itu, pelaku membawa kabur uang tunai sebanyak Rp 400 juta serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement