Selasa 13 Dec 2022 16:42 WIB

Bio Farma Siapkan Kit Cek Risiko Kanker Serviks Melalui Air Seni

Selama ini, untuk mengecek risiko kanker serviks adalah menggunakan papsmear.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 pada kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus).
Foto: ANTARA / Fakhri Hermansyah
Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 pada kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan saat ini pihaknya sudah menyiapkan kit yang bisa mengecek risiko kanker serviks melalui air seni. Selama ini, untuk mengecek risiko kanker serviks adalah menggunakan papsmear yang seringkali dianggap tidak nyaman penggunaannya.

 

Baca Juga

"Kita sudah siapkan kit-nya. Bisa dilakukan tes dengan gampang. Selama ini kan pap smear, kalau kita bisa dari air seni jadi orang lebih nyaman. Memang ada diferensiasi dari program yang kita luncurkan ini. Mungkin ad ajuga orang yang nggak suka papsmear, di-swab gitu kan, cukup dengan air seni saja mungkin banyak orang tertarik untuk melakukan diagnostik terhadap kondisi apakah dia rentan terhadap kanker atau tidak," ungkapnya di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

 

Kit tersebut, lanjut Honesti, bisa digunakan untuk semua usia yang sudah masuk usia subur. Distribusi kit tersebut akan dimulai pada Januari 2023.

 

"Sebenarnya barangnya sudah ada, tapi kita lakukan beberapa tes dulu dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Tapi produksinya sudah kita mulai. Insyaallah Januari mulai kita distribusikan dan diagnostic medical check up yang sudah disarankan Bio Farma," tuturnya.

 

Berdasarkan data Globocan tahun 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat. Penyebabnya beragam mulai dari keturunan, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat serta virus.

 

Pada tahun ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengumumkan kebijakan penambahan vaksin human papillomavirus (HPV) sebagai salah satu vaksin dasar yang wajib dan gratis di bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Anak perempuan kelas 5 dan 6 SD menjadi target program vaksinasi yang digencarkan Kementerian Kesehatan pada 2023.

 

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan dan Holding BUMN farmasi juga terus memperluas upaya pengembangkan dan produksi vaksin HPV dalam negeri dengan menjalin kerjasama dengan PT Marck (MSD). Honesti menyampaikan, kerjasama dengan MSD ini merupakan langkah penting yang dilakukan Bio Farma untuk memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia. Melalui kolaborasi ini Bio Farma akan menghadirkan vaksin HPV kualitas terbaik untuk diproduksi di Indonesia.

 

"MSD akan terus memperluas produksi dan ketersediaan vaksin HPV dkami untuk memenuhi tingkat permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kami lihat secara global," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement