Selasa 13 Dec 2022 09:09 WIB

Hasil Survei: Masalah Macet Hingga Banjir Minim Penyelesaian di Tangsel

Sampah dan lapangan kerja juga menjadi masalah di Kota Tangsel

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Sejumlah isu perkotaan mulai dari kemacetan hingga banjir masih menjadi masalah yang minim penyelesaian di Tangerang Selatan.
Foto: Dok Pemkot Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Sejumlah isu perkotaan mulai dari kemacetan hingga banjir masih menjadi masalah yang minim penyelesaian di Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sejumlah isu perkotaan mulai dari kemacetan hingga banjir masih menjadi masalah yang minim penyelesaian di Tangerang Selatan. Hal itu merupakan hasil survei dari Media Survei Indonesia (MSI) bertajuk "Evaluasi Akhir Tahun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel)".

Dalam peluncuran pada Senin (12/12/2022), MSI mengungkap melakukan survei 10-15 November 2022 berupa wawancara tatap muka dengan kuesioner. Ada sebanyak 500 responden dari tujuh kecamatan di Tangsel yang diwawancarai dengan metode sampel acak bertingkat atau multistage random sampling. 

Baca Juga

Secara garis besar, survei menunjukkan adanya kenaikan tingkat kepuasan terhadap kinerja Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel. Tren kepuasan kinerja Wali Kota Benyamin Davnie dari April 2022 di angka 55,8 persen naik 16,6 persen menjadi 72,4 persen pada November 2022. Sementara, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan meningkat dari 49,2 persen pada April 2022 menjadi 63,4 persen pada November 2022, atau naik 14,2 persen. 

Sejumlah program yang direspons positif oleh masyarakat Tangsel berdasarkan survei tersebut antara lain, penanganan Covid-19 (86,6 persen), menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari (79,2 persen), dan penyediaan sarana/prasarana pendidikan (75.8 persen). Aspek penyediaan sarana/prasarana kesehatan, penanganan kriminalitas, serta aspek transportasi publik yang terkoneksi turut memperoleh angka kepuasan di atas 70 persen. 

Sementara itu, sejumlah program masih di angka kepuasan yang kurang dari 50 persen. Hal itu di antaranya masalah mengatasi kemacetan (34,6 persen), menyediakan lapangan kerja (39,4 persen), dan mengatasi banjir (45,6 persen). Untuk masalah sampah, angka yang tidak puas masih sekitar 44,6 persen. "Pemkot (Tangsel) harus kerja lebih keras lagi menyelesaikan persoalan utama di Tangsel, yakni macet, banjir, sampah, termasuk lapangan kerja," kata Manajer Riset MSI, Adi Imam Taufik dalam keterangannya. 

Jika beberapa permasalahan krusial tersebut dapat diatasi oleh Pemkot Tangsel, diprediksi pada tahun depan angka kepuasan publik bisa semakin meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement