Senin 12 Dec 2022 13:15 WIB

Basarnas Bengkulu Siagakan Personel Jelang Libur Natal-Tahun Baru

Personel Basarnas Bengkulu akan bersiaga di sejumlah tempat keramaian saat Nataru

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Personel Rescue dari Basarnas menguatkan tali karmantel saat latihan Confine Space Rescue (CSR). Personel Basarnas Bengkulu akan bersiaga di sejumlah tempat keramaian saat Nataru. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/JOJON
Personel Rescue dari Basarnas menguatkan tali karmantel saat latihan Confine Space Rescue (CSR). Personel Basarnas Bengkulu akan bersiaga di sejumlah tempat keramaian saat Nataru. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Bengkulu menyiagakan 79 personel dan sejumlah alat pertolongan guna mengantisipasi terjadinya kebencanaan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

"Terkait dengan kesiagaan menjelang libur Natal dan tahun baru 2023, kami siagakan 79 personel Basarnas di beberapa titik wilayah Bengkulu," kata Kepala Basarnas Bengkulu Muhammad Arafah di Kota Bengkulu, Senin (12/12/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, personel Basarnas Bengkulu akan ditugaskan siaga di sejumlah tempat keramaian seperti bandara, pelabuhan, serta tempat wisata yang berada seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu. Penjagaan personel Basarnas di tempat keramaian tersebut juga dibantu dengan TNI/Polri serta dinas terkait akan dilakukan pada 17 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

"Personel disiagakan untuk menghadapi potensi kebencanaan, serta alat pertolongan di tempat wisata seperti kapal dan roober boot," ujarnya.

Sejumlah personel Basarnas juga disiapkan siaga di pos pengamanan bencana yang berada di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara guna mengantisipasi terjadinya bencana alam di kawasan tersebut dan sekitarnya. Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi fokus penanganan bencana sebab terjadi aktivitas gempa bumi yang tinggi di wilayah pulau tersebut.

Selain personel yang disiagakan di pos siaga di Pulau Enggano, Basarnas juga menyiapkan gedung untuk para personel maupun untuk penyimpan alat dan sarana-sarana pendukung lainnya untuk melakukan penyelamatan apabila ada bencana di Pulau Enggano. Basarnas Bengkulu, kata Arafah, juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa kapal yang memiliki kemampuan dapat menembus ombak setinggi lima meter.

Sebelumnya, Provinsi Bengkulu, Nias, dan Padang masuk dalam wilayah prioritas pertolongan bencana di Pulau Sumatra. Hal tersebut disebabkan oleh situasi geografis Provinsi Bengkulu berpotensi terjadinya kecelakaan laut karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Selain itu, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi dan tsunami. Kondisi geografis berupa pegunungan juga rawan terjadi tanah longsor dan pohon tumbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement