Ahad 11 Dec 2022 13:47 WIB

Bantul Kirim Empat Truk Bawa Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Pemkab Bantul bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana bantu korban gempa Cianjur

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga memasak di dalam tenda darurat saat meninggalkan rumahnya yang terkena dampak gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Indonesia, 25 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Seorang warga memasak di dalam tenda darurat saat meninggalkan rumahnya yang terkena dampak gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Indonesia, 25 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat telah mengirimkan empat truk pembawa barang bantuan untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan tertulis pada Ahad (11/12/2022) mengatakan truk membawa barang-barang seperti peralatan pertukangan, bahan pangan, peralatan bayi, peralatan sekolah, berbagai peralatan rumah, dan alat perlindungan diri (APD).

"Barang bantuan yang dikirimkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," katanya.

Baca Juga

Sebelumnya, Pos Peduli Korban Gempa Bumi Cianjur FPRB Bantul mengirimkan tim berjumlah tiga orang untuk melakukan asesmen di lokasi bencana, kemudian disusul pengerahan anggota PMI untuk membantu penanganan medis bagi pengungsi. Dari asesmen tersebut, FPRB Bantul membuka tahap penggalangan donasi dari tanggal 2-6 Desember dengan dana yang terkumpul sebesar Rp 384,3 juta. FPRB Bantul juga dibantu Dinas Sosial Bantul serta Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Surakarta.

Bupati mengatakan rencananya pihaknya bersama jajaran Pemkab akan bertandang ke Cianjur pada 23 Desember guna menyerahkan donasi yang digalang dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bantul. "Harapannya pemulihan bencana di Cianjur dapat berjalan lebih cepat," jelasnya.

 

Dia mengatakan dalam kondisi tertimpa bencana tentu pemerintah daerah mengalami keterbatasan, baik secara anggaran maupun sumber daya manusia seperti yang pernah dialami Bantul akibat gempa 2006. "Oleh karenanya kita semua butuh turun tangan agar pemulihan masyarakat korban gempa tersebut tidak lamban," kata Abdul Halim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement