Ahad 11 Dec 2022 07:14 WIB

Bahayakan Pelayaran, BMKG : Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Nelayan duduk di perahu yang ditambatkan di Dermaga I Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, Kamis (26/5/2022). Sebagian besar nelayan setempat, kecuali pencari ikan di bibir pantai, tidak melaut terkait adanya peringatan ancaman gelombang tinggi 4-6 meter dan angin kencang yang dikeluarkan pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) hingga tanggal 1 Juni mendatang.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Nelayan duduk di perahu yang ditambatkan di Dermaga I Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, Kamis (26/5/2022). Sebagian besar nelayan setempat, kecuali pencari ikan di bibir pantai, tidak melaut terkait adanya peringatan ancaman gelombang tinggi 4-6 meter dan angin kencang yang dikeluarkan pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) hingga tanggal 1 Juni mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11 - 12 Desember 2022. Sejumlah perairan berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga 4 meter (m), seperti di Laut Natuna Utara.

BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan barat P. Simeulue - Kep. Nias dan perairan barat Kep. Mentawai.

Baca Juga

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter yang berpeluang terjadi perairan utara Sabang, perairan timur P. Simeulue, perairan barat Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - P. Sumba," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (11/12/2022).

Kemudian, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, perairan Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.

"Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep,. Nias, perairan barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Sumatra, Samudra Hindia Selatan Jawa," kata BMKG.

BMKG mengingatkan, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m. 

"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata BMKG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement