REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi kebencanaan terhadap ancaman gempa dari sesar Garsela di Kecamatan Pasirwangi, maupun kecamatan lainnya. Bahkan, pemerintah telah mengeluarkan standar prosedur operasi ketika gempa, yang diprediksi, menggetarkan tanah dan bangunan.
"Kalau terjadi kebencanaan ke mana, pertama ke ruang terbuka, ruang terbuka yang aman," kata Rudy di Garut, Jumat (9/12/2022).
Ia menuturkan, hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa Garut memiliki kawasan sesar Garsela di delapan kecamatan. Pasirwangi menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah risiko tinggi.
"Kita sudah merumuskan dalam mitigasi ketika terjadi bencana, yang berhubungan dengan gempa bumi, semua berhati-hati, bencana ini (bisa terjadi) mau tengah hari, mau malam hari," katanya.
Ia berharap mitigasi yang dibuat bisa menjadi perhatian semua pihak agar mewaspadai ancaman gempa itu. "Kami tidak mau menakut-nakuti, tapi kami melakukan mitigasi kebencanaan di semua tempat, terutama ada di sesar Garsela," katanya.
Rudy mengungkapkan, selama ini gempa bumi dengan skala kecil telah beberapa kali terjadi di Garut. Berdasarkan hasil kajian PVMBG, gempa di Garut berasal dari sesar Garsela.
Ia berharap ancaman bencana alam itu tidak menimbulkan risiko yang besar. Untuk itu, semua elemen masyarakat diminta berdoa agar semuanya selamat dari bencana alam.
"Kita coba untuk menyampaikan imbauan hati-hati, kita tidak bisa apa-apa, kita tidak bisa berprediksi apapun hanya berdoa kepada Allah," kata Bupati.