REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menggelar bazar pangan keliling untuk membantu warga mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Natal dan tahun baru. "Bazar pangan keliling kita gelar di rumah susun, kantor wali kota, kecamatan, hingga kelurahan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Pelaksanaan bazar pangan keliling itu melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD terkait pangan. Namun, ia tidak menjelaskan selisih harga yang dijual dalam bazar keliling itu dibandingkan harga pangan di pasaran.
Selain mengadakan bazar pangan untuk menyasar kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah, pihaknya juga melakukan pemantauan rutin dan kondisional terkait harga serta ketersediaan pangan dan ketersediaan elpiji ukuran tiga kilogram serta harganya.
Selanjutnya, penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu dengan komoditas beras, telur ayam ras, daging sapi, daging ayam ras, ikan kembung dan susu UHT. Pendistribusian beras jenis medium dan penyediaan bahan pangan dalam bentuk paket.
Adapun jadwal pendistribusian pangan itu dapat diamati melalui media sosial Instagram @dkpkp.jakarta. Kemudian, melakukan penjualan bahan pangan melalui lapak digital dan pengawasan mutu dan keamanan pangan di pasar tradisional, pasar modern, lokasi binaan dan pasar induk.
Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Polda Metro Jaya terkait kegiatan pengawasan penyediaan serta pendistribusian pangan dan penegakan hukum terkait pelanggaran yang terjadi. Suharini menjelaskan penyebab kenaikan harga pangan karena jumlah permintaan yang tinggi diperkirakan hingga 20 persen.
Komoditas pangan yang terpantau mengalami kenaikan harga adalah beras, telur ayam dan cabe rawit merah. Berdasarkan Info Pangan Jakarta, salah satu pangan yang mengalami kenaikan harga adalah telur ayam ras pada Kamis ini mencapai rata-rata Rp 31.533 kilogram.
Adapun harga tertinggi terjadi di Pasar Pondok Labu mencapai Rp 33 ribu per kilogram dan terendah di Pasar Ciplak Rp 29 ribu per kilogram. Peningkatan kebutuhan pangan tertinggi terjadi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen sedangkan peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76 persen.
Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa ketersediaan pangan di DKI Jakarta hingga awal tahun 2023 cukup aman. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dan khawatir.