REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menyatakan, capaian program imunisasi dasar lengkap di Kota Ambon tahun 2020 dan 2021 masih rendah yaitu 67 persen.
"Capaian imunisasi dasar lengkap selama dua tahun mencapai 67 persen atau belum mencapai target 95 persen yang ditetapkan," katanya, Kamis (8/12/2022).
Ia mengatakan pandemi Covid-19 membuat layanan di Posyandu dan di Puskesmas tidak maksimal. "Belum lagi ditambah dengan beban kerja petugas kesehatan yang tinggi selama pandemi, di mana prioritas penanganan dan penanggulangan Covid-19 yang harus dilakukan, tanpa mengabaikan capaian program rutin lainnya yang harus tetap dilaksanakan," katanya.
Wendy mengakui, dampak rendahnya capaian program imunisasi, menimbulkan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Di Ambon terjadi dua kasus KLB Rubella di Desa Hative Kecil, dan dua kasus KLB Difteri di Desa Batu Merah. Karena itu perlu dilakukan upaya penanggulangan agar tidak ada lagi kejadian kasus PD3I.
Dijelaskannya, peningkatan capaian imunisasi rutin menjadi prioritas utama program imunisasi di Ambon. Selain itu, Kemenkes juga telah mengeluarkan pemberian vaksinasi baru yaitu PCV untuk pencegahan pneumonia dan vaksin rotavirus untuk mencegah diare berat.
"Seluruh upaya ini bertujuan meningkatkan status kesehatan terutama untuk anak-anak yang menjadi kelompok rentan," katanya.
Ia menambahkan, selain peningkatan capaian program imunisasi, menjaga kualitas vaksin juga menjadi hal yang sangat penting. Vaksin yang diberikan harus dijaga agar berkualitas dan dapat membentuk antibodi dengan sempurna dalam tubuh bayi atau anak.
"Menjaga rantai dingin vaksin agar tetap berada pada suhu optimal mulai dari pengiriman, penerimaan, penyimpanan hingga pada saat pengambilan, sehingga vaksin yang diberikan tetap sesuai standar," kata Wendy.