REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengimbau kepada para pedagang dan distributor agar tidak melakukan penimbunan bahan pangan. Pemprov Papua juga mengimbau mereka tidak menaikkan harga pangan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Muhammad Musa'ad mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru, inflasi Papua dinilai sudah jauh terkendali. Karena itu, Pemprov Papua bakal terus melakukan kolaborasi dengan semua pihak untuk memastikan stok harus tersedia.
"Kami ingatkan kepada pedagang dan pengecer distributor tidak melakukan penimbunan, karena itu akan dipantau langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) pangan," katanya di Jayapura, Rabu (7/12/2022).
Menurut Musa'ad, harga harus tetap dikendalikan agar sesuai dengan HET. Dengan demikian, hal terpenting selalu membangun komunikasi dan lakukan sosialisasi.
"Kepada masyarakat kami juga mengimbau tidak melakukan aktivitas berbelanja berlebihan (Panic Buying) karena dipastikan semua barang tersedia," ujar Musa'ad.
Dia menjelaskan hingga kini pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) belum mendapatkan laporan mengenai barang yang Langkah termasuk juga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Pertamina sudah menyampaikan stok banyak sehingga masyarakat tidak usah takut dengan informasi yang tidak jelas sehingga melakukan pengisian BBM yang sewajarnya, karena jika kedapatan melakukan penimbunan maka akan ditindak tegas," kata Musa'ad.
Dia menambahkan, guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga,TPID Provinsi Papua juga bakal melakukan pasar murah sehingga masyarakat dapat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.