Selasa 06 Dec 2022 22:26 WIB

Ini Strategi untuk Kebut Penurunan Angka Stunting

Wapres meminta sumber daya untuk penanganan stunting bisa dioptimalkan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin berharap Forum Nasional Stunting tahun 2022 menjadi momen penting untuk mencapai target prevalensi stunting 14% pada 2024.
Foto:

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, penurunan stunting selama ini belum pernah melewati angka dua persen per tahun. Karena itu, sesuai arahan Wapres, Tahun 2022 ini diharapkan optimalisasi penurunan angka stunting bisa mencapai  tiga persen sehingga bisa diproyeksikan di tahun 2024 bisa mencapai angka 14 persen.

"Oleh karena itu, kita perlu bekerja keras dalam rangka mencapai target tersebut," katanya.

Hasto mengatakan, saat ini sudah terbentuk tim percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, 99 persen di tingkat kecamatan dan di tingkat desa kemudian juga tim pendamping keluarga sebesar 96,4 persen. Selain itu, sebanyak 578.563 orang sebagai tim pendamping keluarga dan penguatan peran tim percepatan penanganan stunting (TPPS) sebanyak 587 satgas di Tahun 2022.

"Secara khusus telah dilakukan rekonsiliasi Satgas provinsi dan kabupaten terkhusus di 12 provinsi prioritas dalam rangka untuk mempertajam kegiatan Satgas bersatu dengan tim percepatan penurunan stunting di kabupaten dan kota," ujarnya.

Sebanyak 12 provinsi prioritas terdiri dari tujuh provinsi dengan tingkat prevalensi tertinggi yakni NTT, Sulawesi Barat, Aceh, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Serta lima provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement