Sabtu 03 Dec 2022 05:30 WIB

Survei UI: Sumbar Miliki Lima Destinasi Wisata Favorit

Sektor pariwisata adalah satu satu potensi Sumbar yang harus digarap secara maksimal

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Foto udara pengunjung berwisata di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Sektor pariwisata adalah satu satu potensi Sumbar yang harus digarap secara maksimal. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Foto udara pengunjung berwisata di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Sektor pariwisata adalah satu satu potensi Sumbar yang harus digarap secara maksimal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sumatra Barat (Sumbar) memiliki lima destinasi yang menjadi favorit bagi wisatawan nusantara. Hal ini terungkap dalam Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI).

"Berdasarkan survei yang kami lakukan diketahui ada lima destinasi wisata Sumbar yang menjadi favorit untuk dikunjungi, baik wisatawan dari Sumatera maupun luar Sumatera," kata Peneliti LPEM UI Hamdan Bintara, dalam jumpa pers di Padang, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan kelima destinasi wisata tersebut adalah Pantai Padang di Padang, Geopark Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kawasan Jam Gadang Kota Bukittinggi. Dua destinasi lainnya adalah kawasan Danau Singkarak yang membentang di dua kabupaten yaitu Solok dan Tanah Datar serta Istano Basa Pagaruyung di Tanah Datar.

Survei dilakukan pihaknya sekitar dua bulan mulai dari 15 Agustus-15 Oktober 2022 lewat kerja sama dengan Dinas Pariwisata Sumbar. Survei dilakukan kepada 1.431 wisatawan nusantara, 45 wisatawan mancanegara, dan 153 pelaku usaha di sektor pariwisata yang tersebar di seluruh kabupaten atau kota provinsi setempat.

Responden dari Sumatra berasal dari Riau (28,7 persen), Jambi (10,8 persen), Sumatra Utara (5,5 persen), Bengkulu (3,7 persen), dan Sumatra Selatan (3,6 persen). Sedangkan dari luar Sumatra adalah Jawa Barat (1,9 persen) dan DKI Jakarta (1,8 persen).

Berdasarkan hasil survei pada tingkat provinsi diketahui rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 712.208,00, wisatawan mancanegara sebesar Rp 15,7 juta, dan intra-Sumbar sebesar Rp 356.818,00 per wisatawan.

"Jika dilihat dari asal daerah wisatawan, maka wisatawan asal Jakarta dan Jawa secara umum adalah yang mengeluarkan uang paling besar dibandingkan daerah lain," jelas Hamdan.

Ia menjelaskan jika ditinjau dari lamanya wisatawan berada di Sumbar ditemukan fakta bahwa semakin lama (kurang dari seminggu) semakin tinggi pengeluaran, sedangkan lebih dari seminggu pengeluaran wisatawan kembali rendah karena umumnya menginap di teman atau kerabat. Pihaknya mencatat total pengeluaran wisatawan nusantara di Sumatra Barat sebesar Rp 4,9 triliun, sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 170,79 miliar.

"Jika menggunakan nilai pengeluaran wisatawan sebagai stimulus pada model input-output Provinsi Sumatra Barat maka dampak pengeluaran wisatawan nusantara pada output perekonomian Sumbar sebesar Rp 6,8 triliun," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda yang turut hadir dalam jumpa pers mengatakan hasil studi LPEM UI tersebut akan menjadi pijakan dalam mengembangkan pariwisata pada 2023. Ia memandang lima destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan merupakan modal dasar bagi pihaknya untuk mengenalkan destinasi menarik lainnya yang ada di Sumbar.

"Lima destinasi ini bisa menjadi simpul untuk menggaet wisatawan, kemudian setelah berada di Sumbar kita ajak untuk mengenal destinasi lain yang tidak kalah menarik," jelasnya.

Luhur mengatakan salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah menggandeng para agen atau biro perjalanan agar menawarkan destinasi baru dalam paket perjalanannya. "Di samping itu kami juga akan terus menggencarkan sosialisasi, terutama di media sosial. Karena dari survei UI diketahui wisatawan mengenal lima destinasi favorit dari media sosial," ujar Hamdan.

Ia mengatakan sektor pariwisata adalah satu satu potensi Sumbar yang harus digarap secara maksimal untuk menggerakkan serta meningkatkan roda perekonomian masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement