Jumat 02 Dec 2022 17:40 WIB

Zulhas Akui Hampir Semua Kader PAN Usul Capreskan Ganjar Pranowo

Ganjar hormati dukungan PAN Jateng yang mengusulkan namanya.

Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir memiliki kans besar untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024.
Foto: istimewa
Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir memiliki kans besar untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan hampir semua kader PAN mengusulkan agar mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

"Memang hampir semua wilayah begitu suaranya (mengusulkan agar PAN mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden)," katanya usai menghadiri acara bersama kader PAN se-Jawa Tengah di Semarang, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Dirinya juga menerima masukan dari kader PAN di Jawa Tengah yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. "Jawa Tengah sudah memutuskan satu nama, Pak Ganjar Pranowo untuk diusung menjadi calon presiden dan wakil presiden yang disampaikan kepada DPP tadi," ujarnya.

Terkait dengan masukan dan usulan mengusung Ganjar Pranowo tersebut, Zulhas akan membawanya untuk didiskusikan bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Apalagi, lanjut dia, PAN harus berkoalisi dengan partai politik lainnya untuk mengusung capres/cawapres.

"Nanti ada Golkar mengusulkan, PAN mengusulkan, dan PPP mengusulkan, kita berembuk. Soalnya saya yang umumkan gak cukup dan gak bisa, makanya nanti berunding dengan KIB, nanti KIB nambah lagi. Prosesnya gitu karena ada syarat 20 persen," kata Zulhas.

Disinggung soal kehadiran Erick Thohir disinyalir menjadi pilihan calon wakil presiden, Zulhas mengaku sudah nyantol dengan Menteri BUMN. "Udah hari-hari sama saya gimana. Paling kuat gak, paling nyantol istilahnya," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa deklarasi dukungan yang muncul dari PAN Jateng harus dihormati dan pasti antarpartai akan berkomunikasi.

"Itu kan keputusan dari institusi ya terima kasih, pasti antarpartai akan berbicara. Ya masing-masing ada aturannya tentu kita hormati," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement