Jumat 02 Dec 2022 15:34 WIB

Memperkuat Masjid Cyber di Indonesia

Masjid memiliki peran penting mengembalikan kejayaan peradaban Islam di era cyber

Masjid memiliki peran penting mengembalikan kejayaan peradaban Islam di era cyber. Ilustrasi.
Foto:

Jakarta Islamic Centre sudah lama mengembangkan database masjid-masjid Indah dan bersejarah di Indonesia melalui situs duniamasjid.islamic-center.or.id yang selanjutnya diperkuat dengan website petaperadaban.islamic-center.or.id sebagai sebuah rintisan awal untuk menyediakan informasi sumber daya keislaman berbasis masjid. Begitu pula masjid-masjid lainnya. 

Dan fokus masjid cyber dalam dakwah dan pembinaan umat dan bangsa dalam rangka membangun peradaban Islam adalah melawan sisi gelap dari dunia cyber, khususnya di media sosial. Walaupun dunia cyber memiliki banyak manfaat, namun juga memilki sisi gelap.

Sisi gelap dunia cyber, khususnya media sosial, seperti, pornografi, pelacuran online, judi online, perdagangan manusia (human trafficking), perdagangan ilegal, ujaran kebencian dan permusuhan (hate speech), berita bohong (hoax), merekayasa berita (framing), propaganda LGBT dan cyber crime. Penjahat dan ekstremis juga menggunakan media sosial untuk perekrutan, penggalangan dana, pelatihan, pengaturan, propaganda dan peluncuran serangan.

Teroris dan kelompok ekstremis telah mengembangkan dan membagikan bahan-bahan pelatihan lewat internet, media sosial, seperti Buku Masak Anarkis dan Buku Panduan Racun. Selain itu, media sosial juga digunakan oleh para penipu untuk menjalankan aksinya.

Masjid cyber harus melakukan perlawanan terhadap sisi gelap dunia cyber ini dengan mengaktifkan dan memberdayakan semua media online, khususnya medial sosial yang dimilikinya. Karenanya, masjid cyber harus melengkapi dirinya dengan bidang khusus yang memproduksi konten-konten dakwah yang menarik, konten-konten yang efektif untuk melawan sisi gelap dunia cyber.  

Tentu saja, selain infrastruktur dan suprastruktur yang memadai, masjid cyber perlu merekrut sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif dari kalangan anak muda, generasi milenial, yang bukan saja menguasai IT tetapi juga menguasai khazanah keislaman, memahami dakwah, dan memahami selera remaja atau anak muda yang terkini terhadap konten-konten media sosial.

Perlunya masjid cyber menyasar dan memberdayakan anak muda dalam pelaksanaan program dan kegiatan dakwah dan pemberdayaan umat serta bangsa karena pada 2030-2040, menurut siaran pers Bonus Demografi 2030-2040 oleh Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. 

Maka, dari sekaranglah masjid cyber menyiapkan diri, menyiapkan, dan mengkader generasi muda agar piawai dalam melakukan dakwah dan pemberdayaan umat serta bangsa, khususnya menyasar usia produktif, melalui media online dan media sosial jika ingin masjid tetap makmur dan memiliki peran penting dalam mengembalikan kejayaan peradaban Islam di era cyber. 

Akhir kalam, Jakarta Islamic Centre (JIC) sendiri terus berinovasi dan memperkuat perannya sebagai masjid cyber yang baru-baru ini meluncurkan situs e-learning JIC dengan nama situs elearning.islamic-center.or.id. Situs ini berisi konten-konten pengenalan Islam untuk pembelajaran online dan persiapan bagi calon mualaf. Semoga bermanfaat, aamiin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement