Kamis 01 Dec 2022 17:20 WIB

PUPR: Rumah Warga Terdampak Gempa Sangat Parah di Cianjur Akan Direlokasi

Lahan relokasi disiapkan seluas 2,5 hektare di Kecamatan Cilaku.

Pengungsi membongkar atap rumah yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Pemerintah memastikan akan menyalurkan bantuan dana kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa. Bantuan tersebut dibagi menjadi tiga jenis, untuk kerusakan berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta, kerusakan sedang Rp25 juta dan kerusakan ringan Rp10 juta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi membongkar atap rumah yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Pemerintah memastikan akan menyalurkan bantuan dana kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa. Bantuan tersebut dibagi menjadi tiga jenis, untuk kerusakan berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta, kerusakan sedang Rp25 juta dan kerusakan ringan Rp10 juta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa rumah warga yang terdampak gempa sangat parah di Cianjur, Jawa Barat, akan direlokasi. Relokasi dilakukan agar rumah warga keluar dari wilayah bahaya sesar gempa.

"Kalau untuk rumah yang akan kami tangani adalah rumah-rumah korban gempa Cianjur yang akan direlokasi. Sedangkan rumah yang mengalami rusak ringan atau sedang dan tidak direlokasi menjadi tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Endra menambahkan, relokasi tersebut dilakukan karena rumah-rumah korban gempa berada di wilayah bahaya sesar gempa. Sehingga, terdapat risiko terjadi lagi gempa dengan kemungkinan dampak yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Kita sudah tahu dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 saja dampaknya sudah begitu besar, apalagi nanti jika terjadi gempa dengan magnitudo lebih besar. Tentunya hal itu tidak kita inginkan. Karena kita sudah tahu, maka kamiminta masyarakat secara sukarela untuk menyetujui usulan relokasi dari pemerintah daerah," katanya.

Sementara ini, tanah yang sudah disiapkan seluas 2,5 hektare di Kecamatan Cilaku bagi rumah korban gempa yang akan direlokasi.

"Karena di situ sudah cukup padat dan sulit untuk mencari tanah, kamisudah ada tanah seluas 2,5 hektare yang cukup untuk 200 unit rumah. Jadi masyarakat Cianjur yang rumahnya terdampak sangat parah akibat gempa dan kemudian di wilayahnya sudah tidak mungkin untuk dihuni kembali maka akan pindah ke sana," ujar Endra.

Rumah yang berada di tanah seluas 2, 5 hektare tersebut akan dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang didesain tahan terhadap gempa. "Kemarin sudah dikirim stok rumah RISHA ke lokasi, jadi kami bisa mulai melakukan instalasi," kata Endra.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana untuk membangun rumah baru tahan gempa bagi korban gempa bumi di Cianjur, yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.

Pembangunan rumah baru diperuntukkan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi. Sedangkan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dan sedang akan mendapatkan kompensasi Rp 50 juta, yang merupakan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Basuki sudah memerintahkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur. Rumah baru bagi korban gempa Cianjur akan dibangun dengan teknologi tahan gempa RISHA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement