Kamis 01 Dec 2022 14:13 WIB

Elektabilitas Anies Baswedan sampai Ridwan Kamil Naik

Perolehan suara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung sedikit menurun.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas nama-nama yang didengungkan sebagai capres 2024 terus bergejolak. Survei Indikator menunjukkan nama Anies Baswedan dan Ridwan Kamil mengalami peningkatan elektabilitas walaupun dalam lapisan berbeda.

"Berdasarkan pertanyaan semi terbuka 33 nama, hanya Anies Baswedan yang sejak September 2022 mengalami peningkatan suara dibanding tiga kandidat utama lain," kata Direktur Eksekutif Indikator Publik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Burhanuddin menerangkan, berdasarkan survei, perolehan suara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung sedikit menurun. Sedangkan, kandidat-kandidat dari lapisan berikutnya hanya Ridwan Kamil yang mengalami peningkatan suara.

"Lainnya mengalami penurunan atau stagnan," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan, survei ini mengeksplorasi tingkat dukungan ke tokoh yang dipandang layak untuk menjadi presiden melalui simulasi pilihan daftar nama terbuka dan tertutup. Temuannya, dalam simulasi 33 nama semi terbuka, Indikator menemukan Ganjar Pranowo paling banyak dipilih dengan raihan 25,9 persen. Disusul, Anies Baswedan 23,6 persen dan nama Prabowo Subianto 16,1 persen. 

Selisih suara antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih berada dalam rentang margin of error. Posisi berikutnya ada Ridwan Kamil 7,8 persen dan AHY 3,9 persen. Untuk nama lain lebih rendah dan yang belum menjawab 9,2 persen.

Dalam simulasi semi terbuka 19 nama, survei Indikator tidak menemukan perubahan urutan perolehan yang signifikan. Selain itu, Burhanuddin mengungkapkan, rata-rata nama sebenarnya mengalami kenaikan suara, tapi terbilang hanya sedikit.

Tren simulasi terhadap 33 nama, 19 nama, 10 nama, tujuh nama maupun tiga nama tidak mengalami perubahan signifikan. Tiga nama teratas sampai simulasi kepada tiga nama tetap Ganjar 33,9 persen, Anies 32,2 persen dan Prabowo 23,9 persen.

Selain itu, pada saat yang sama nama Prabowo Subianto sudah dipersepsi oleh publik sebagai figur lama. Karenanya, ketika tokoh-tokoh baru aktif mulai muncul, sebagian pendukung Prabowo mulai pindah, terutama ke Anies Baswedan.

"Antara tiga nama ini Pak Prabowo paling sedikit tupoksinya bersentuhan publik, beliau bukan kepala daerah, beliau menhan yang sangat fokus ke kinerjanya. Lain dengan Pak Anies dan Pak Ganjar yang peluangnya lebih leluasa tampil ke publik," kata Burhanuddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement