REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sebanyak 17.864 rumah warga rusak akibat gempa bumi beberapa waktu lalu hingga per Rabu (30/11/2022). Tak hanya itu, infrastruktur lainnya seperti sekolah juga mengalami kerusakan.
"Kerugian materiil sampai dengan Rabu 30 November 2022 pukul 15.00 WIB, sudah terverifikasi sebanyak 17.864 rumah (rusak). Rinciannya, rumah rusak berat sebanyak 4.376, rumah rusak sedang sebanyak 5.306, rumah rusak ringan sebanyak 8.182," ujar Bupati Cianjur Herman Suherman saat konferensi virtual, Rabu (30/11/2022).
Kemudian, dia melanjutkan, infrastruktur yang rusak masih seperti kemarin yaitu sekolah sebanyak 511, tempat ibadah 150, fasilitas kesehatan 14, dan gedung atau kantor 17 unit.
Kendati demikian, pihaknya telah mengirimkan surat kepada para camat, para kepala desa di wilayah kejadian bencana di 16 kecamatan yang isinya memintawarga masyarakat untuk segera kembali ke rumahnya masing-masing secara bertahap. "Tentunya rumahnya yang tidak berbahaya," katanya.
Herman melanjutkan, bagi rumah yang mengalami rusak ringan, rusak sedang maka dipersilakan melihat kondisi rumahnya dan melakukan perbaikan. Namun, Herman berharap rumah yang akan diperbaiki, baik rusak ringan maupun sedang sebelumnya sudah dilakukan assesmen oleh tim yang saat ini sedang bergerak di lapangan.