Senin 28 Nov 2022 11:18 WIB

BNPB Harap Pengungsi Rumahnya Rusak Ringan-Sedang Bisa Kembali

Para pengungsi korban gempa Cianjur diharapkan berangsur tinggalkan tenda pengungsian

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gasol, Desa Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gasol, Desa Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto berharap para pengungsi korban gempa Cianjur yang rumahnya rusak ringan hingga sedang bisa berangsur-angsur meninggalkan tenda pengungsian. Suharyanto mengatakan, jika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memastikan kondisi aman, masyarakat diharap bisa kembali ke rumahnya.

"Sekarang pengungsi ini masih pada takut, meskipun BMKG mengatakan sudah tidak ada gempa besar, tapi mudah-mudahan minggu depan mereka sudah yakinlah, bahwa walaupun ada gempa susulan sudah tidak membahayakan," ujar Suharyanto dikutip dari Youtube BNPB Indonesia, Senin (28/11/2022) saat konferensi update Penanganan Gempa Cianjur per Ahad kemarin.

Suharyanto mengatakan, ini karena pengungsi di lokasi tenda komunal yang mulai diserang penyakit ISPA. Dia berharap dengan kembalinya pengungsi, bisa sambil memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil di rumahnya.

Sementara untuk pengungsi yang rumahnya rusak berat akan secara paralel dilakukan pendataan agar bisa segera dibangun.

Menurut Suharyanto, untuk wilayah yang tidak boleh dibangun kembali, pemerintah sudah mendapatkan lahan relokasi sekitar dua hektar di desa Sirnagalih, Cilaku, Cianjur.

"Ini pun oleh Kementerian PUPR akan segera dimatangkan lahannya, mudah-mudahan dalam minggu-minggu depan sudah mulai dibangun," ujarnya.

Selain itu, dia mengimbau bagi masyarakat yang rumahnya masih dalam kondisi bagus dan ruang kosong juga bisa menampung tetangga dekatnya yang rumahnya rusak berat. Ini dimaksudkan untuk memudahkan tetangganya membersihkan puing-puing sebelum dibangun kembali.

Suharyanto mengatakan, Pemerintah akan memberi kompensasi uang sewa bagi masyarakat yang ditampung tersebut.

"Nampungmya tidak gratis ada bantuan dari pemerintah sebagai uang sewa, maksud kami dengan dekat dengan rumahnya, yang rusak berat sudah mulai bisa membersihkan puing-puing, sudah bisa menyelamatkan harta benda, mungkin masih ada yang bisa diselamatkan di dalam rumah-rumah yang rusak berat itu, kalaupun hancur total tanahnya diratakan," ujarnya.

Dia melanjutkan, BNPB akan bekerjasama dengan TNI khususnya Batalyon Zeni Tempur (Zipur) untuk membantu masyarakat membersihkan puing-puing rumah. Namun, Pemerintah juga akan tetap menyiapkan tenda-tenda keluarga.

"Tetapi alangkah lebih cepat ya kalau yang punya rumah juga bantu, nah untuk bermalamnya mereka akan bisa dibuat tenda tenda keluarga di sekitar rumahnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement