REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Cianjur mengajukan usulan perpanjangan masa pencarian korban gempa Cianjur yang masih dinyatakan hilang selama tiga hari ke depan. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, secara aturan operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) hanya sampai 30 November 2022. Sementara, hingga kini masih 12 orang yang belum ditemukan.
"Melihat kondisi di lapangan dan melihat kondisi ahli waris yang masih berharap untuk ditemukan korban yang hilang di lokasi tanah longsor tersebut. Kami Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan," ujar Herman dalam konferensi per Update Penanganan Gempabumi Cianjur yang disiarkan daring, Rabu (30/11/2022).
Karena itu, Pemkab Cianjur mengusulkan perpanjangan operasi pencarian mulai 1-3 Desember. Usulan perpanjangan ini, Herman mengatakan, telah dia tandatangani dan dimulai Kamis (1/12/2022) esok.
Dia pun berharap para korban yang hilang bisa ditemukan selama masa perpanjangan tersebut. "Mohon doanya agar cuaca baik dan Basarnas juga bisa menemukan warga yang hilang sebanyak 12 jiwa, mudah-mudahan dalam waktu tiga hari bahkan satu hari pun, kalau besok ketemu ya Basarnas akan berakhir," ujar Herman.
Herman mengatakan, dalam pencarian hari ini ditemukan satu korban jiwa sehingga total meninggal dunia akibat gempa Cianjur menjadi 328 jiwa. Sedangkan, dengan penemuan ini membuat jumlah korban hilang menjadi 12 jiwa.
"Kemudian korban yang hilang masih dalam pencarian sampai saat ini tinggal 12 jiwa lagi. Kemudian juga korban luka ini masih tetap sama, seperti kemarin 595 orang, korban luka berat yang saat ini masih dirawat di semua rumah sakit di Cianjur berjumlah masih tetap 61 orang," ujarnya.