REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan kebijakan pemekaran Papua menjadi empat daerah otonomi baru (DOB) tidak membuat ikatan Papua terpecah. Ma'ruf mengatakan, kebijakan pemekaran Papua dimaksudkan memberi pelayanan dengan membagi wilayah secara administratif.
"Tetapi Papua sebagai satu kesatuan budaya tetap terjalin dalam rumah besar Tanah Papua, papua tetap satu, tidak dipecah-pecah, Papua tetap satu hanya pelayanan administratif," kata Ma'ruf saat audiensi dengan dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua beserta jajaran, Selasa (29/11/2022).
Ma'ruf juga menekankan kehadiran provinsi baru pasca pemekaran harus menjadi game changer, yang mampu meningkatkan pembangunan dan kualitas publik di Papua. Ma'ruf mengajak masyarakat Papua untuk meningkatkan semangat dan niat dalam memberikan hasil yang optimal bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Kehadiran provinsi-provinsi baru ini agar disikapi sebagai game changer yang akan mengubah desain pembangunan dan pelayanan publik, sehingga lebih dekat ke akar rumput," ujarnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Ma'ruf di acara pendirian Papua Christian Centre (PCC). Dia mengajak masyarakat Papua terutama tokoh-tokoh agama di papua untuk bekerjasama membangun Papua.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini mengedepankan pendekatan kewilayahan kultural dengan membentuk empat provinsi baru di Papua. "Jadi pendekatan kultural, saya ingin mengajak kita semua untuk menyambut baik provinsi-provinsi baru ini dalam Rumah Besar Tanah Papua. Jadi provinsi ini dalam satu kesatuan," ujarnya.
Wapres menengaskan, Papua tetap satu meski terdapat pembagian administratif wilayah. "Administrasinya memang berbeda, tetapi ikatan kesatuan sosial budaya masyarakat Papua tetap terjalin semuanya, hanya administrasinya saja, tetapi Papua tetap satu," ujarnya.