REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis surat tentang aktivitas gempa susulan di wilayah Cianjur yang semakin berkurang. Surat tersebut disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman yang mulai Senin (28/11) hari ini, pengendalian bencana alam di kabupaten Cianjur secara estafet telah diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Saya sudah menerima surat dari BMKG yang intinya merilis bahwa aktivitas gempa susulan makin berkurang, sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah yang tidak rusak strukturnya," ujar Herman dalam konferensi pers update penanganan Gempa Cianjur yang disiarkan daring, Senin (28/11).
Herman mengatakan, berdasarkan pemantauan BMKG selama tujuh hari terakhir menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan magnitudo secara fluktuatif semakin mengecil dan frekuensinya kejadiannya semakin jarang.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur.
BMKG, kata Herman, juga mengimbau warga yang kembali ke rumah untuk menata perabotan rumah mempertimbangkan jalur evaluasi. "Menata sedemikian rupa agar jalur evakuasi keluar menjadi lapang dan tidak terhalang jika terjadi gempa susulan," katanya.
Herman mengatakan, Pemda Kabupaten Cianjur akan segera menindaklanjuti surat BMKG kepada para camat para kepala desa untuk diteruskan kepada para RT RW dusun.
Sehingga, mulai besok masyarakat sudah bisa kembali ke rumah yang rumahnya masih utuh, dengan catatan tidak ada retak-retak.
"Selanjutnya aktivitas ekonomi agar bisa kembali dibuka dan dimulai agar sendi-sendi kehidupan masyarakat bisa pulih," ujarnya.
Herman menambahkan, kepada warga masyarakat yang kembali ke rumahnya dan mengalami rusak ringan maupun sedang untuk tidak memperbaiki rumahnya jika belum diassesment oleh tim.
"Mohon jangan dulu diperbaiki apabila belum diassessment oleh tim, kecuali tim sudah mengassesment, silakan perbaiki," ujarnya.