REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengirimkan 25 relawan medis terdiri atas tenaga kesehatan dan tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya untuk memberikan pertolongan medis kepada warga korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. "Ada sekitar 25 relawan. Terdiri atas 15 relawan tenaga kesehatan dan 10 relawan nontenaga kesehatan yang akan membantu meringankan beban dan membangkitkan semangat masyarakat," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Relawan yang tergabung dalam organisasi Siap Bergerak tersebut akan bertugas memberikan pertolongan medis dan distribusi bantuan lewat wadah Posko Tanggap Bencana Polda Metro Jaya. Selain relawan dan tim medis, Polda Metro Jaya juga kembali memberangkatkan personel SAR dari Satuan Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya.
Fadil menyatakan semua itu disiapkan untuk memastikan proses pendistribusian bantuan dapat berjalan dengan baik dan menjangkau semua lokasi korban terdampak gempa. Lebih lanjut dia mengatakan tim Polda Metro Jaya yang diberangkatkan kali ini akan mengutamakan penanganan gangguan strespascatrauma (post traumatic stress disorder/ PTSD) dan pemulihan trauma (trauma healing) untuk korban gempa Cianjur.
"Tentunya, rehabilitasi baik dari sisi materil dan sisi moril masyarakat membutuhkan waktu. Butuh proses untuk mengembalikannya seperti sediakala," ujarnya.
Selain relawan medis dan tim SAR, Polda Metro Jaya juga kembali memberangkatkan bantuan kebutuhan pokok seperti susu bayi, makanan pengganti ASI, selimut, popok bayi (pampers), disinfektan, perlengkapan MCK (mandi, cuci, kakus) perlengkapan ibadah, perkakas kelistrikan, tempat tidur lipat(velbed), serta toilet dan tangki air portabel. "Kami berharap bantuan kemanusiaan logistik serta tenaga dari rekan-rekan relawan ini mampu untuk memberikan asa dan harapan kepada masyarakat Cianjur. Dengan bergerak bersama, kita rangkul dan berikan //trauma healing dengan sepenuh hati kepada masyarakat Cianjur," ujarnya.