REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut contoh rumah tahan gempa akan dibangun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pekan depan. Hal ini untuk dilihat oleh pengungsi korban gempa yang akan mendapatkan bantuan pembangunan kembali rumah mereka.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan rumah tahan gempa senilai Rp 50 juta itu diperuntukkan warga pengungsi yang rumahnya mengalami rusak berat akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur. "Jadi bisa dilihat, oh gini toh, rumah tahan gempa senilai Rp 50 juta. Supaya menjelaskannya teknis banget, dan jangan sampai salah," kata dia, di Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Dia menjelaskan hal yang perlu diantisipasi adalah rumah warga yang mudah roboh ketika hanya sedikit diguncang gempa. Dia mengatakan pengalaman rumah yang mudah roboh itu terjadi di mana-mana.
Rumah tahan gempa yang hendak dibangun sebagai contoh itu, kata dia, sudah teruji seperti yang dibangun di Pandeglang, Banten. Daerah tersebut diguncang gempa pada 2018 dan 2021.
"Nah (rumah tahan gempa, red.) yang dibangun di 2018, begitu 2021 gempa lagi, rumah-rumah yang lain roboh, yang dibangun tahan gempa itu tidak apa-apa, itu contohnya," katanya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan antisipasi gempa. Terlebih lagi, dia mengatakan gempa di Cianjur diprediksi terjadi setiap 20 tahun.
"Sebetulnya ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia itu kan rawan gempa, jadi edukasi harus masif. Misalnya melalui sekolah atau melalui berbagai kanal ya, itu akan terus dilakukan. Artinya berbagai pihak itu melakukan, tidak hanya BMKG, saya tahu BNPB juga melakukan," kata dia.