Rabu 23 Nov 2022 19:47 WIB

BNPB: 31 Sekolah di Kabupaten Cianjur Rusak Akibat Gempa

BNPB juga menyebutkan ada 15 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa.

Petugas menunjukkan sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Berdasarkan data BNPB, sebanyak 31 sekolah di Kabupaten Cianjur rusak akibat gempa. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menunjukkan sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Berdasarkan data BNPB, sebanyak 31 sekolah di Kabupaten Cianjur rusak akibat gempa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 31 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Saat ini tercatat ada 15 kecamatan yang terdampak gempa.

"Selain rumah, ada 31 sekolah juga rusak," kata Kepala BNPB Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Menurutnya, ada 124 tempat ibadah yang rusak, fasilitas kesehatan tiga serta gedung atau perkantoran ada 13 yang rusak. Angka kerusakan sejumlah fasilitas publik itu baru dirilis pada hari ketiga setelah gempa usai pihaknya melakukan pendataan, selain mendata rumah yang rusak.

Sebelumnya, pada Selasa (22/11/2022), BNPB merilis ada 12 kecamatan yang terdampak. Adapun 15 kecamatan yang terdampak tersebut, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojongpicung, Cikalongkulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi. Dari data terbaru, tercatat sebanyak 56.329 rumah yang mengalami kerusakan, terdiri atas 22.241 rumah rusak berat, 11.641 rumah rusak sedang, dan 22.090 rumah rusak ringan.

"Tentunya ini akan terus diverifikasi, untuk rumah ini didata mulai dari RT, RW, kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas sampai kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata Suharyanto.\

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement