Rabu 23 Nov 2022 18:55 WIB

Mendagri Tito Tekankan Pentingnya Pendataan Korban Gempa Cianjur

Pendataan dilakukan by name by address agar datanya tepat.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
 Santri dan guru membawa Alquran saat melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang. , menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Indonesia .
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Santri dan guru membawa Alquran saat melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang. , menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Indonesia .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya pendataan korban, kerusakan infrastruktur, dan kerugian akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Sebab, data itu akan jadi acuan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan.

"Pendataan ini menjadi sangat penting, sambil mempercepat untuk infrastruktur, jalan terutama agar dapat dinormalisasi," kata Tito di Pendopo Bupati Cianjur pada Selasa (22/11/2022), sebagaimana dikutip dari siaran persnya.

Baca Juga

Tito mengatakan, Bupati Cianjur dibantu oleh tiga pimpinan kecamatan (Tripika) yaitu camat, Kapolsek dan Danramil akan mendata seluruh korban meninggal dunia. "Setelah pendataan dilakukan by name by address, nanti baru bisa ketahuan berapa jumlahnya (korban) yang anak-anak, dewasa, dan lain-lain," jelas Mendagri.

Pendataan kerusakan infrastruktur, lanjut dia, juga diperlukan untuk penyaluran bantuan yang nantinya diberikan satu pintu melalui lembaga yang telah ditunjuk. "Tripika ini juga melakukan pendataan kerugian, dampak kerusakan, baik infrastruktur, rumah-rumah, baik rumah yang klasifikasinya (rusak) berat, sedang, ringan," ungkapnya.

Di sisi lain, Tito juga meminta semua pihak bergotong royong melaksanakan evakuasi hingga membangun ulang infrastruktur yang rusak. “Kita harapkan semua, begitu sudah didata, dilakukan gerak cepat untuk melakukan rekonstruksi kembali, baik infrastruktur publik maupun rumah-rumah tadi," ucapnya.

Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB. Gempa tersebut mengakibatkan 268 orang meninggal, 151 orang hilang, 1.083 orang terluka dan 58.362 orang mengungsi. Selain itu, belasan ribu rumah rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement