REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan perlunya persiapan semua pihak usai gempa Cianjur yang mengakibatkan 268 orang meninggal dunia di masa mendatang. Ma'ruf menilai ke depannya, Pemerintah daerah perlu memitigasi potensi bencana yang ada di tiap daerah masing-masing, termasuk mengedukasi masyarakatnya.
"Kita lebih pada kesiapan pemerintah daerah untuk menghadapi setiap kemungkinan dan masyarakat supaya diedukasi untuk untuk daerah gempa," ujar Ma'ruf dalam keterangannya di sela kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/11/2022).
Ma'ruf mengatakan, meskipun hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan maupun teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa, tetapi kesiapsiagaan harus tetap dilakukan. Sebab, banyak wilayah Indonesia yang termasuk rawan gempa karena dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yang terus bergerak.
Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah memetakan perulangan periode gempa-gempa di Indonesia. Karena itu, dia berharap kesiapsiagaan pemerintah daerah dan juga masyarakat.
"Memang (teknologi) soal gempa itu kan (kapan) diperkirakan akan terjadi (itu) belum (ditemukan) sampai sekarang, kapannya itu kan, untuk kapannya itu belum bisa. Bahwa di sini akan terjadi gempa di sini," ujarnya.