Rabu 23 Nov 2022 15:21 WIB

Rawan Gempa, Wapres Harap Pemda Lebih Siap dan Edukasi Masyarakat

Pemerintah daerah perlu memitigasi potensi bencana yang ada di tiap daerah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah anak bersama orang tuanya di area lokasi pengungsian di Lapang Sepak Bola Cariu, Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11/2022). Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jawa Barat per Rabu (23/11/2022) pukul 09.00 WIB, jumlah pengungsi akibat gempa bumi 5,6 SR di Kabupaten Cianjur mencapai 58.362 orang. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah anak bersama orang tuanya di area lokasi pengungsian di Lapang Sepak Bola Cariu, Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11/2022). Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jawa Barat per Rabu (23/11/2022) pukul 09.00 WIB, jumlah pengungsi akibat gempa bumi 5,6 SR di Kabupaten Cianjur mencapai 58.362 orang. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan perlunya persiapan semua pihak usai gempa Cianjur yang mengakibatkan 268 orang meninggal dunia di masa mendatang. Ma'ruf menilai ke depannya, Pemerintah daerah perlu memitigasi potensi bencana yang ada di tiap daerah masing-masing, termasuk mengedukasi masyarakatnya.

"Kita lebih pada kesiapan pemerintah daerah untuk menghadapi setiap kemungkinan dan masyarakat supaya diedukasi untuk untuk daerah gempa," ujar Ma'ruf dalam keterangannya di sela kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, meskipun hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan maupun teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa, tetapi kesiapsiagaan harus tetap dilakukan. Sebab, banyak wilayah Indonesia yang termasuk rawan gempa karena  dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yang terus bergerak.

Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah memetakan perulangan periode gempa-gempa di Indonesia. Karena itu, dia berharap kesiapsiagaan pemerintah daerah dan juga masyarakat.

"Memang (teknologi) soal gempa itu kan (kapan) diperkirakan akan terjadi (itu) belum (ditemukan) sampai sekarang, kapannya itu kan, untuk kapannya itu belum bisa. Bahwa di sini akan terjadi gempa di sini," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement