Selasa 22 Nov 2022 15:03 WIB

Belasan Anjing Pelacak Diterjunkan Cari Korban Gempa Cianjur

Polda Jabar menerjunkan belasan anjing pelacak untuk mencari korban gempa Cianjur.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana rumah yang hancur akibat gempa di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Polda Jabar menerjunkan belasan anjing pelacak untuk mencari korban gempa Cianjur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana rumah yang hancur akibat gempa di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Polda Jabar menerjunkan belasan anjing pelacak untuk mencari korban gempa Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Belasan anjing pelacak K-9 diterjunkan Polda Jawa Barat untuk mencari korban gempa Cianjur yang masih tertimbun reruntuhan. Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 ini menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

"Total ada 16 ekor anjing diturunkan gabungan dari Polda Jabar dan Mabes Polri," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan petugas bersama anjing pelacak masih melakukan pencarian. Pihaknya juga mendirikan dapur umum untuk memasok makanan kepada korban gempa. "Dapur umum ada tiga yang disiapkan," ujarnya.

Ia mengatakan tiga dapur umum akan memasok makanan untuk korban di beberapa tempat pengungsian. Tiap dapur umum memproduksi kurang lebih 1.000 porsi makanan.

"Tiga dapur itu, ada tiga ribu makanan segar untuk para pengungsi per hari," katanya.

Sebelumnya, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah banyak menjadi 162 orang. Dari ratusan orang korban tersebut mayoritas anak-anak.

"Setelah koordinasi selama satu jam dalam penanganan bencana, pertama kejadian gempa pukul 13.20 WIB berlangsung tidak lama 30 detik di bawah satu menit," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.

Selain gubernur hadir mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Bupati Cianjur Herman Suherman dan lain sebagainya. Emil menuturkan, pusat dampak luar biasa berada di Kecamatan Cugenang karena daya rusaknya luar biasa.

"Tercatat 162 meninggal dunia dan 326 luka-luka mayoritas patah tulang berhubungan karena tertimpa bangunan roboh," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement