REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya Senin (21/11) kemarin. CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, menyebut pihaknya telah menurunkan tim untuk merespons dan membantu evakuasi di sekitar kejadian.
"Kami sudah merespons sejak kejadian kemarin siang. Sejak sore kami sudah di sana, sampai detik ini. Rumah Zakat menurunkan 25 tim relawan, termasuk di dalamnya tim rescue," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (22/11/2022).
Saat ini, ia menyebut diperlukan respons evakuasi terhadap korban gempa. Untuk mendukung para relawan yang bertugas, Rumah Zakat juga menghadirkan dua mobil evakuasi dan ambulans.
Di sisi lain, diperlukan tim medis bagi korban, mengingat beberapa fasilitas kesehatan yang ada di lokasi kejadian ikut terdampak. Berdasarkan koordinasi dengan pihak kesehatan setempat, tenaga medis dan obat-obatan sangat diperlukan.
"Untuk logistik, kami menurunkan food truck. Harapannya ini bisa mengakses ke daerah-daerah yang belum tersentuh dari sisi logistik," lanjut dia.
Pada Senin (21/11) malam, Rumah Zakat telah mengaktivasi posko sebagai titik koordinasi, baik untuk koordinasi di dalam maupun kolaborasi dengan stakeholder di lapangan.
Nur Efendi lantas menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan pihak lainnya. Ia menyebut berbagi peran diperlukan antar sektor dan lembaga, agar tidak tumpang tindih dan lebih optimal dalam merespon bencana tersebut.
Dari hasil koordinasi ini juga disampaikan kondisi di lapangan sudah lebih kondusif dan terkelola jika dibandingkan saat kejadian. Elaborasi antara pemerintah setempat, masyarakat setempat dan lembaga lain membantu hal ini.
"Rumah Zakat akan mengikuti kebijakan dari Pemerintah Cianjur. Biasanya seminggu pertama adalah tanggap darurat, nanti masuk recovery. Kami akan ikuti itu. Kalau statusnya masih tanggap darurat, maka kami akan fokus ke respon, rescue, mengutamakan menolong korban," kata Nur Efendi.
Untuk masa pemulihan, pihaknya disebut telah menyusun dan mendata apa saja yang bisa dilakukan dalam jangka panjang. Namun hal ini tetap dilakukan dengan koordinasi pemerintah setempat.