REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum menanggapi terkait rekaman video yang viral memperlihatkan beberapa orang diduga siswa SMP di Kota Bandung melakukan bully atau perundungan terhadap temannya di ruangan kelas. Menurutnya, perundungan masih sering terjadi karena kurang adanya sanksi tegas terhadap pelaku perundungan.
"Sebaiknya orang tua memberikan bekal pada anak dalam bersosialisasi di luar rumah. Lalu, kurang adanya sanksi tegas pada pelaku perundungan juga menyebabkan perundungan masih sering terjadi. Maka dari itu, harus ada sanksi yang berlaku dan tegas terhadap pelaku," kata Nuzulia saat dihubungi Republika, Ahad (20/11/2022).
Kemudian, ia melanjutkan pelaku perundungan biasanya memiliki masalah perilaku dan masalah psikologis yang tidak tertangani. Seperti masalah-masalah di rumah yang tidak tertangani dan melebar. Sehingga di sekolah sebagai pelampiasan.
"Pelaku perundungan memiliki sasaran ke korban yang kondisi lemah secara mental. Sehingga mudah dirundung dan tidak berani melawan, menghindar dan melaporkan," kata dia.
Ia menambahkan perundungan bisa terjadi juga karena beberapa sekolah dengan kondisi guru yang tidak paham bagaimana psikologis siswa. Sehingga menganggapnya perilaku biasa.
"Guru juga seringkali tidak memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah dengan bijaksana," kata dia.
Ia menjelaskan adapun cara pencegahan dari guru atau sekolah terkait perundungan yaitu dengan menerapkan sistem yang baik. Misalnya, memberikan sanksi yang keras pada tindakan perundungan, memberikan edukasi, seminar atau pelatihan pada para guru mengenai cara mengatasi perundungan di sekolah.
"Terkadang, perundungan yang tidak teratasi itu karena guru tidak paham bagaimana harus bersikap dan menyelesaikan masalah," kata dia.
Lalu, bisa juga memasang fasilitas CCTV. Selain itu, para guru lebih sering menyelipkan pesan dan edukasi mengenai perundungan saat mengajar. Dengan sering dibicarakan, maka akan membuat siswa lebih peduli akan adanya perundungan.
"Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada siswa mengenai perundungan. Sehingga siswa tahu bahwa guru-guru concern terhadap issue ini dan berani melaporkan tindakan perundungan. Bila perlu, membuat tim khusus guru dan murid untuk penanganan masalah perundungan di sekolah," kata dia.
Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan beberapa orang diduga siswa SMP di Kota Bandung melakukan perundungan terhadap temannya di ruangan kelas, viral di media sosial. Korban bahkan diketahui sempat pingsan akibat tindakan yang dilakukan oleh teman-temannya.
Dalam video berdurasi 21 detik itu, beberapa anak SMP berseragam batik biru tengah merundung temannya yang duduk di bangku depan. Mereka memasangkan sebuah helm di kepala korban.
Pelaku pun tidak segan langsung memukul kepala korban menggunakan kaki. Siswa-siswa lainnya yang melihat ikut membantu aksi perundungan tersebut. Korban yang dipukul di bagian kepala tiba-tiba langsung tergeletak jatuh ke lantai. Seorang siswa lainnya yang terlibat dalam perundungan menindih korban yang terlihat tidak berdaya.
Informasi yang beredar di media sosial, aksi tersebut terjadi di salah satu SMP di Kota Bandung. Pihak dari korban pun sempat memberikan informasi jika korban dibawa ke rumah sakit.