Jumat 18 Nov 2022 15:41 WIB

Sambungan Telepon Erdogan-Netanyahu Tandai Era Baru Hubungan Turki-Israel

Erdogan dan Netanyahu untuk pertama kalinya sejak 2013 kembali berbicara via telepon.

Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini berbicara melalui sambungan telepon, kali pertama sejak 2013. (ilustrasi)
Foto:

Di bidang keamanan, hubungan Israel dan Turki juga semakin diperkuat lewat lawatan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Turki pada Oktober. Gantz mengaku puas dengan kunjungan resmi kenegaraannya saat itu.

Gantz menyatakan kepuasannya atas kunjungannya ke Turki. Dia menyebut Ankara sebagai aktor global yang memiliki peranan penting.

"Kami akan memajukan hubungan kami secara mantap dan mempertahankan dialog terbuka. Israel memandang Republik Turki sebagai aktor global yang penting, dengan potensi besar untuk memperluas hubungan kami di bidang ekonomi dan sekarang juga di bidang pertahanan, dan untuk membuat segala upaya yang mungkin untuk memastikan dan meningkatkan stabilitas di seluruh kawasan," kata Gantz dikutip dari Anadolu Agency.

Gantz menekankan kerja sama antarkedua negara sangat penting. Dia juga telah menginstruksikan timnya untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk membangun kembali hubungan kerja. Terlebih lagi, Ankara dan Tel Aviv mengelola banyak tantangan keamanan.

"Pembentukan kembali hubungan pertahanan antara negara-negara kita berkontribusi pada keamanan dan stabilitas Timur Tengah, menambah tren positif yang telah kita lihat sebagai hasil dari Abraham Accords,” kata Gantz mengacu pada kesepakatan normalisasi antara Israel dan beberapa negara Arab sejak musim gugur 2020.

Israel dan Turki dinilai memiliki kepentingan bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan untuk memastikan kemakmuran di kawasan itu. Gantz berpendapat bahwa ini juga membutuhkan upaya bersama untuk memerangi terorisme.

"Dalam hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Erdogan, Menteri Akar, dan badan-badan keamanan yang terlibat atas kerja sama menyelamatkan nyawa dalam mengatasi ancaman teroris terhadap warga Israel di komunitas Yahudi setempat," ujar Gantz merujuk pada insiden Juni ketika 10 tersangka Iran yang merencanakan serangan terhadap turis Israel di Istanbul ditahan oleh tim intelijen dan polisi Turki.

Meski dalam upaya perbaikan hubungan diplomasi, Gantz mengatakan, kedua negara masih memiliki beberapa pendekatan berbeda pada beberapa masalah. "Sayangnya, selama satu dekade terakhir, hubungan kami secara formal masih aktif tetapi tidak terlalu berkembang, terutama dengan latar belakang perselisihan tentang masalah Palestina," katanya.

 

 

Sebelumnya, pada pertengahan September 2022, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan, negaranya telah mengubah kebijakan luar negerinya sejalan dengan kepentingan nasional. Dia menekankan bahwa hubungan internasional selalu berubah.

Cavusoglu mengatakan, sebuah dekrit baru termasuk penunjukan seorang duta besar untuk Tel Aviv siap untuk disampaikan kepada presiden. Cavusoglu mengatakan, dekrit itu tidak hanya mencakup penunjukan perwakilan Turki untuk Israel tetapi juga tindakan yang komprehensif.

 

 

 

 

photo
Daftar Pelecehan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa - (middle east monitor)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement