Jumat 18 Nov 2022 10:09 WIB

BNPT Apresiasi Kerja Keras TNI/Polri Jaga Keamanan KTT G20

Menjadi tuan rumah G20 merupakan kebanggaan Indonesia.

Polisi mengatur lalu lintas di sekitar area penyelenggaraan KTT G20, Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (12/11/2022).  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi kerja keras Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI karena dinilai berhasil menjaga keamanan selama penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Zabur
Polisi mengatur lalu lintas di sekitar area penyelenggaraan KTT G20, Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (12/11/2022). Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi kerja keras Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI karena dinilai berhasil menjaga keamanan selama penyelenggaraan KTT G20 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi kerja keras Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI karena dinilai berhasil menjaga keamanan selama penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Menjadi tuan rumah G20 merupakan kebanggaan Indonesia. 

"Selamat kepada kepolisian dan TNI telah sukses menjaga keamanan penyelenggaraan KTT G20 baik dari awal hingga ditutup Bapak Presiden," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan menjadi tuan rumah G20 merupakan kebanggaan Indonesia. Oleh karena itu, sejak awal BNPT bersama seluruh elemen bangsa menyatakan kesiapannya dalam mendukung dan menyukseskan Presidensi G20 Tahun 2022.

Boy mengatakan menjelang kegiatan KTT G20 BNPT telah menggelar pelatihan mitigasi aksi terorisme integratif, koordinasi sistem pengamanan di venue KTT G20 serta kesiapsiagaan nasional pengamanan dengan aparat penegak hukum dalam rangka pencegahan terorisme.

Kolaborasi antara berbagai instansi tersebut tidak berhenti sampai di kegiatan KTT G20 saja. Kerja sama pencegahan radikalisme dan terorisme bersama lembaga lainnya akan terus diperkuat.

Mantan Kapolda Papua itu menilai hal tersebut perlu menjadi perhatian serius karena ideologi transnasional masih terus berupaya menyasar generasi muda Indonesia yang mana tidak sesuai dengan karakter bangsa.

"Kita bersama-sama harus terus menjaga dan mencegah berkembangnya ideologi yang tidak sesuai dan bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia," lanjut Boy Rafli.

Salah satu program pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT yaitu meningkatkan frekuensi koordinasi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah daerah, serta menguatkan peran masyarakat dalam mencegah aksi terorisme.

"BNPT akan mengoordinasikan aparat keamanan termasuk pemerintah daerah dan meningkatkan frekuensi koordinasi serta penguatan dukungan masyarakat," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement