Kamis 17 Nov 2022 20:12 WIB

Perempuan Terobos Iringan Jokowi, Seskab: Mau Salaman dan Minta Kaus

Wanita itu sempat tak mau melepaskan tangannya ke presiden.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sekretaris Kabinet Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang menunjukan seorang perempuan menerobos rangkaian kendaraan Presiden Jokowi pada Kamis (17/11) pagi tadi di Bali, viral di media sosial. Perempuan yang mengenakan kemeja putih dan celana biru tersebut tiba-tiba masuk ke rangkaian kendaraan yang dinaiki Jokowi dan meminta untuk bersalaman dengan Presiden.

 

Baca Juga

Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang berada di dalam satu mobil dengan Presiden saat peristiwa itu terjadi pun menjelaskan, bahwa insiden terjadi karena perempuan tersebut ingin bersalaman dengan Presiden. Selain itu, perempuan tersebut juga meminta sebuah kaos kepada Jokowi.

 

"Saya ingin menjelaskan peristiwa di Bali. Kebetulan pada saat terjadi saya semobil dengan Presiden. Ada seorang perempuan yang memotong rangkaian Presiden ingin bersalaman dan sekaligus juga yang bersangkutan meminta kaos kepada Presiden," kata Pramono dalam video yang diterima.

 

Namun, lanjutnya, saat bersalaman dengan Presiden, perempuan tersebut enggan untuk melepas tangan Presiden. Menurut Pramono, hal itu merupakan bentuk kecintaannya kepada sosok Jokowi.

 

"Ketika bersalaman, tangannya tidak mau dilepas karena bentuk kecintaannya kepada Presiden," ujarnya.

 

Karena itu, Jokowi kemudian meminta perempuan tersebut untuk melepaskan tangannya. Dalam video pun juga tampak beberapa anggota Paspampres yang mengawal langsung berusaha menarik wanita tersebut menjauh dari rangkaian.

 

Melihat hal itu, Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dalam mengamankan perempuan tersebut. Karena itu dalam video yang viral itu, Jokowi juga terdengar meminta agar Paspampres tidak bertindak kasar. "Jangan kasar," ucap Jokowi dalam video itu.

"Itulah yang kemudian Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dan meminta kepada perempuan tersebut untuk melepas tangan Presiden. Tetapi dengan histeris tangan tersebut tidak dilepaskan, maka kenapa kemudian Paspampres menarik perempuan tersebut," jelas Pramono.

 

Saat insiden itu terjadi, kaca mobil Presiden memang tampak terbuka. Saat menerebos rangkaian kendaraan Presiden, perempuan tersebut juga tampak tengah merekam Jokowi melalui telepon selulernya.

 

Aksi perempuan itupun sempat menghentikan iring-iringan mobil Presiden. Selain itu, aksinya juga memicu warga lain untuk melakukan hal serupa. Namun Paspampres dengan sigap menghentikannya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement