REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta diprediksi akan terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pasalnya, menjelang Nataru ini saja kota Yogyakarta sudah dibanjiri wisatawan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pihaknya pun menyiapkan berbagai antisipasi, utamanya terkait potensi penularan Covid-19. Hal ini mengingat Kota Yogyakarta yang merupakan Kota Wisata terus dibanjiri wisatawan, terlebih tiap tahun baru.
Sumadi menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta mencapai 5,1 juta kunjungan per September 2022. Angka tersebut sudah jauh melebihi target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta yakni dua juta kunjungan.
Melihat tingginya kunjungan wisatawan ini, Sumadi memperkirakan bahwa hingga akhir tahun 2022 nanti kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta akan mencapai tujuh juta kunjungan. Sumadi pun menegaskan, pihaknya tidak dapat membatasi kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta.
"Terhadap itu (kunjungan wisatawan) kami tidak boleh menolak, tapi bagaimana dari awal kita antisipasi,” kata Sumadi belum lama ini.
Sumadi menyebut, pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 juga akan diperketat. Terlebih, menjelang Nataru ini saja kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus tercatat meningkat.
"Soal Covid-19 menjadi tugas kita bersama. Kami ingatkan kepada masyarakat yang datang untuk prokes harus selalu dijaga," ujar Sumadi.
Pihaknya melibatkan Satpol PP untuk memantau dan mengingatkan masyarakat dalam memperketat pelaksanaan prokes. Petugas pun akan ditempatkan di lokasi-lokasi dengan kunjungan wisatawan yang tinggi, seperti di Malioboro.
Petugas-petugas yang sudah disiapkan tersebut akan melakukan operasi prokes. Termasuk menyediakan masker bagi wisatawan maupun masyarakat yang tidak menggunakan masker.
"Maka kami juga mengadakan operasi-operasi prokes, terutama di tempat-tempat wisatawan berkumpul," jelasnya.
Pengetatan pelaksanaan prokes ini tentunya juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sumadi menuturkan, sarana dan prasarana pendukung prokes sudah disediakan di tempat-tempat umum, termasuk di destinasi-destinasi wisata.
"Seperti menyediakan tempat cuci tangan di tempat-tempat publik. Diharapkan, pandemi yang sudah berjalan dua tahun hendaknya membuat masyarakat terbiasa dengan prokes, termasuk bagi yang belum vaksin diharapkan untuk segera vaksinasi Covid-19," tambah Sumadi.