Rabu 16 Nov 2022 19:26 WIB

KCIC: Indonesia Bisa Jadi Negara Kedua di Asia Tenggara Operasikan Kereta Cepat

KCIC pastikan kereta cepat berkelas dunia dan disesuaikan dengan geologis Indonesia

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Uji coba operasional KCJB tersebut menempuh jarak 15 kilometer dan melaju dengan kecepatan terbatas maksimal 80 kilometer per jam. Uji coba tersebut disaksikan langsung secara daring oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping di sela agenda KTT G20. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Uji coba operasional KCJB tersebut menempuh jarak 15 kilometer dan melaju dengan kecepatan terbatas maksimal 80 kilometer per jam. Uji coba tersebut disaksikan langsung secara daring oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping di sela agenda KTT G20. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan menjadi tonggak modernisasi transportasi perkeretaapian di Indonesia dengan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 36 menit. Saat diluncurkan, Indonesia nantinya akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat setelah Laos.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan teknologi yang digunakan KCJB menggunakan fitur kereta cepat Cina yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia.

“Ini diantaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia,” kata Dwiyana dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (16/11/2022). 

Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat. KCJB juga mampu melesat dengan kecepatan 420 km per jam dan kecepatan operasional 350 km per jam.

Uji coba operasional dengan kereta inspeksi juga sudah dilakukan hari ini (16/11/2022) yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping secara virtual dari Bali. Dwiyana mengatakan kereta inspeksi KCJB dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi lintasan, kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta.

“Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023, juga memperlihatkan fitur-fitur unggul kereta penumpang KCJB yang dilengkapi teknologi canggih,” jelas Dwiyana. 

Dwiyana memastikan Kereta penumpang yang nyaman, modern, lebih luas, dan ramah difabel tersebut sarat unsur keindonesiaan. Kereta dibuat dengan desain kepala kereta terinspirasi dari kepala komodo dan lapisan kursi penumpang menggunakan motif batik mega mendung khas Jawa Barat. 

Kapasitas penumpang KCJB dalam sekali perjalanan mencapai lebih dari 600 penumpang. Kereta tersebut nanyinya akan dioperasikan dengan menyediakan kelas VIP, first class, dan second class.

Dwiyana menambahkan, sejauh ini proyek KCJB berhasil merampungkan sejumlah pencapaian sejak pembangunan berskala penuh dimulai pada Juni 2018. Seluruh konstruksi layang, jembatan, dan terowongan telah selesai. Dia menuturkan, pemasangan rel di jalur utama dari arah Bandung menuju Jakarta masih berlangsung. Berbagai persiapan jelang operasional pun berjalan tanpa hambatan.

“Berkat dukungan semua pihak, para kontraktor, pemerintah pusat dan daerah, investor, dan tentunya masyarakat Indonesia, KCJB sudah mencapai berbagai milestone penting," ucap Dwiyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement