Rabu 16 Nov 2022 09:50 WIB

Wapres Dorong Ilmuwan Siapkan Konsep Hadapi Ancaman Krisis

Beragam krisis diprediksi terjadi mulai krisis energi, krisis pangan, hinga finansial

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong peran para ilmuwan Indonesia menyiapkan konsep-konsep dalam menghadapi ancaman krisis di tahun depan. Beragam krisis diprediksi akan terjadi mulai dari krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial.

Ma'ruf mengatakan, kiprah ilmuwan Indonesia terbuka sangat lebar di berbagai bidang.  Ini disampaikannya saat menerima Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2022).

 

"Kita kan sekarang menghadapi krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial. Kita harus ada konsep-konsep tepat dalam menghadapinya,” kata Ma'ruf dalam siaran persnya, Selasa (15/11/2022).

 

Ma'ruf menyampaikan, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama kemajuan suatu bangsa. Sehingga, sumbangan pemikiran ilmuwan dibutuhkan di segala bidang dalam pengambilan kebijakan.

 

Untuk itu, para ilmuwan, termasuk ilmuwan muda yang tergabung dalam Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), perlu diberikan ruang berkiprah yang lebih besar dan lebih tepat.

Baca Juga

“Karena itu, saya sangat mendukung dan men-support supaya para ilmuwan ini diperankan lebih besar lagi dan lebih tepat,” kata Wapres.

Dia mencontohkan kiprah strategis ilmuwan selama mengatasi pandemi Covid-19. Melalui pendekatan berbasis keilmuan, pemerintah mampu mengambil sejumlah langkah dan kebijakan antisipatif yang kemudian dinilai tepat dalam mengendalikan pandemi beserta dampaknya.

“Segala sesuatu dalam menentukan kebijakan harus berdasarkan sains, ilmu pengetahuan. Termasuk kemarin sebenarnya, terima kasih atas bantuan para ilmuwan, dalam mengatasi pandemi. Itu juga pendekatannya dengan keilmuan, sehingga kita bisa mengendalikan dengan baik,” katanya.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini pun menyebutkan sektor-sektor yang bisa digarap ALMI dalam kerangka mendukung program-program pemerintah, yaitu kemiskinan ekstrem, stunting, reformasi birokasi, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta percepatan pembangunan Papua.

Khusus untuk Papua, Ma'ruf mengharapkan kontribusi pemikiran ALMI dalam kerangka mengefektifkan implementasi kebijakan pemekaran Papua yang saat ini telah terbentuk 3 daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

“Kita ingin DOB ini menjadi game changer penyelesaian Papua. Konsepnya bagaimana mengefektifkan peran ini, baik dari aspek kesejahteraan maupun aspek keamanan,” ujarnya.

Untuk mewujudkan semua kiprah tersebut, dia meminta ALMI memperkuat kerja samanya dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kementerian/lembaga terkait, serta berbagai lembaga sains yang ada dalam merumuskan pemikiran-pemikiran yang inovatif.

“Saya berharap nanti ada kerja sama ALMI dengan BRIN, dengan lembaga-lembaga sains lain, kemenko-kemenko mengembangkan pemikiran-pemikiran,” katanya.

Advertisement