Rabu 16 Nov 2022 00:45 WIB

BMKG: Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG sebut beberapa wilayah di Jatim berpotensi alami bencana hidrometeorologi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Awan hitam menyelimuti langit di perairan Laut Jawa. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Timur diperkirakan berlangsung hingga sepekan ke depan. Ilustrasi.
Foto: Umarul Faruq/Antara
Awan hitam menyelimuti langit di perairan Laut Jawa. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Timur diperkirakan berlangsung hingga sepekan ke depan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Badan Meteoreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menyatakan Jawa Timur berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama sepekan ke depan menyusul dinamika atmosfer yang cukup signifikan. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola siklonik di Laut Jawa.

"Kondisi ini yang menyebabkan daerah konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Timur," ujarnya, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 sampai dengan +2.5 derajat Celsius membuat suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. "Kondisi tersebut memengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es," ujarnya.

Taufiq menjelaskan terdapat beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi. "Wilayah tersebut di antaranya Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi dan bisa memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca/WOFI melalui website (juanda.jatim.bmkg.go.id/radar). "Selain itu juga bisa dilihat informasi peringatan dini tiga harian dan peringatan dini dua hingga tiga hari ke depan serta informasi terkini yang selalu kami share melalui website http://www.juanda.jatim.bmkg.go.id," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement