Senin 14 Nov 2022 20:58 WIB

Ini Isi Pertemuan antara Jokowi dan Erdogan

Jokowi menilai adanya kemajuan hubungan bilateral antara Turki dan Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) mendengarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan bilateral jelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022.
Foto: Hendra A Setyawan/Pool Photo via AP
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) mendengarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan bilateral jelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11). Dalam pertemuan ini, Jokowi mendorong agar perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang didalamnya mencakup kesepakatan perdagangan besar, segera diselesaikan.

“Kita harus instruksikan kepada para perunding agar hambatan yang ada segera dicarikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan perjanjian segera dirampungkan,” ucap Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.

Baca Juga

Selain itu, Jokowi juga menilai adanya kemajuan hubungan bilateral kedua negara dengan telah ditandatanganinya sejumlah perjanjian strategis antarpemerintah maupun antarpelaku usaha.

Beberapa perjanjian antara pemerintah yang ditandatangani para menteri sesaat sebelum pertemuan bilateral tersebut meliputi perjanjian di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan hidup, riset-teknologi dan inovasi, serta perjanjian kerjasama pembangunan.

Sementara kesepakatan antar pelaku usaha meliputi kesepakatan kerja sama produksi bus listrik di Indonesia antara Karsan dengan Credo Group serta kesepakatan untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera. Dalam pertemuan ini, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada Turki yang terus berkontribusi agar G20 tetap dapat bekerja.

“Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret,” kata Jokowi.

Sebagai dua pemimpin dunia yang sama-sama menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, keduanya pun juga bertukar pikiran mengenai upaya bersama untuk mencari solusi damai dan mencegah dampak negatifnya secara global, khususnya terhadap keamanan pangan dan energi.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Dubes RI Ankara Lalu Muhammad Iqbal, dan Dirjen Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement