REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Para peserta Global Food Security Forum di Bali, Ahad (13/11), memberikan standing applause kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, atas paparannya dalam kesempatan tersebut. Mulanya, dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan pentingnya negara-negara di dunia menghindari konflik guna mengantasi krisis global secara bersama-sama. Namun, tidak berarti mengabaikan pertahanan.
"Kita harus menghindari konflik, tapi bukan berarti kita tanpa pertahanan, tidak! Sebab, manusia sebagai spesies suka menguasai dan mengambil apa yang ada di depannya yang tak dilindungi dan dipertahankan. Ini sifat manusia," ujar Prabowo.
Di akhir paparannya, Prabowo berharap negara-negara di dunia mencapai kesepakatan bersama, khususnya dalam KTT G20 di Bali.
"Bali juga sering disebut sebagai Pulau Dewata, Island of the God. Kami berharap akan ada magis dan keajaiban di Pulau Dewata yang kami datangi demi kedamaian dan kemakmuran," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto memamerkan makanan instan dari olahan singkong produksi anak bangsa yang sudah dijual di pasaran, terutama di e-commerce, dalam Global Food Security Forum di Bali, Ahad.
“Kami sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini (dari) singkong,” ujar Prabowo.
Selesai paparan dari Prabowo, spontan para hadirin berdiri dan bertepuk tangan (standing applause). Pujian pun diberikan wartawan senior sekaligus moderator diskusi, Desi Anwar.
"Halo, Pak, apa kabar? Saya hanya ingin katakan, saya sangat terkesan. Maksudku, saya tak bisa berkata-kata. Itu sangat bagus, kuliah panjang yang sangat bagus," ungkapnya.
"Saya tidak bisa berkata-kata, ceramah yang luar biasa karena subtantif. Saya pikir kita semua sepakat bahwa mendapat banyak pelajaran dari paparan Prabowo," ujar Desi menambahkan.