REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Bali, Indonesia, Ahad (13/11/2022). Ia akan menghadiri pertemuan 20 perekonomian terbesar di dunia atau G-20 pada Senin (14/11/2022).
Biden yang baru saja menghadiri pertemuan perubahan iklim COP27 di Mesir dan pertemuan Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Kamboja akan bertemu langsung untuk pertama kalinya dengan Presiden Cina Xi Jinping. Pertemuan G-20 akan membahas berbagai isu geopolitik.
Di Bali para pemimpin dunia diperkirakan akan membicara perang Ukraina, ketegangan di Selat Taiwan, krisis perubahan iklim, energi dan pangan yang sedang berlangsung. Sebelumnya dilaporkan di Kamboja, Biden memastikan jalur komunikasi dengan Cina akan tetap terbuka.
Dalam Pertemuan Asia Timur yang digelar di pertemuan ASEAN tersebut, Biden mengatakan AS akan bersaing dengan Cina dan menyuarakan catatan pelanggaran hak asasi manusianya. Tapi ia menekankan perdamaian di Selat Taiwan dan memastikan kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan.
Dalam pernyataannya Gedung Putih mengatakan dalam kesempatan itu Biden juga mengecam invasi "brutal dan tak adil" Rusia ke Ukraina dan ancaman uji coba rudal Korea Utara (Korut). Presiden AS juga mendesak militer Myanmar untuk mengikuti rencana perdamaian yang telah disepakati dengan ASEAN.
"Amerika Serikat akan bersaing ketat sambil mempertahankan jalur komunikasi terbuka dan memastikan kompetisi dengan (Cina) tidak mengarah pada konflik," kata Biden seperti dikutip Gedung Putih dalam pernyataannya.