Senin 14 Nov 2022 03:39 WIB

Warga Dilatih Pemadaman Kebakaran Jelang Ngayogjazz

Warga desa dilatih pemadaman kebakaran menjelang gelaran acara Ngayogjazz.

Festival musik Ngayogjazz yang digelar berpindah-pindah tiap tahunnya ke desa-desa di DIY. Warga desa juga dilatih pemadaman kebakaran menjelang gelaran acara Ngayogjazz.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Festival musik Ngayogjazz yang digelar berpindah-pindah tiap tahunnya ke desa-desa di DIY. Warga desa juga dilatih pemadaman kebakaran menjelang gelaran acara Ngayogjazz.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan pelatihan pemadam kebakaran kepada warga Pedukuhan Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Seyegan yang akan menjadi lokasi acara musik tahunan Ngayogjazz.

"Event (Acara) Ngayogjazz 2022 akan dilangsungkan pada 19 November 2022 mulai pukul 13.00 WIB di Pedukuhan Cibuk Kidul," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Wasita.

Guna mempersiapkan warga Cibuk Kidul dan Panitia Ngayogjazz sekaligus mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana kebakaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Sleman menyelenggarakan pelatihan pemadaman kebakaran bagi warga setempat.

"Pelatihan pemadam kebakaran bagi warga Cibuk Kidul dan Panitia Ngayogjazz sifatnya untuk langkah-langkah antisipatif menghindari kemungkinan terburuk," katanya.

Ia mengatakan tentunya semuanya berharap yang terbaik dan tidak terjadi kendala yang berarti sebelum, selama, dan sesudah penyelenggaraan Ngayogjazz tersebut.

"Selain itu juga diharapkan agar warga Cibuk Kidul tidak hanya memperoleh manfaat sesaat dari penyelenggaraan event Ngayogjazz," katanya.

Wasita mengharapkan warga Cibuk Kidul juga dapat belajar mengelola pertunjukan atau kegiatan pariwisata dalam rangka mendukung keberadaan sebagai desa wisata.

"Pengelola Desa Wisata Cibuk Kidul hendaknya dapat termotivasi untuk menggarap potensi yang ada di kawasan tersebut secara lebih optimal lagi," katanya.

Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Sleman Nawa Murtiyanto mengatakan pentingnya mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana kebakaran.

"Hal terpenting yang harus dipahami adalah mengenali sumber ancaman, di antaranya sumber listrik dan kompor gas yang selama ini menjadi dominasi penyebab terjadinya bencana kebakaran," katanya.

Menurut dia, langkah-langkah antisipasi yang terpenting adalah menjaga mental agar tidak panik atau gugup ketika terjadi bencana kebakaran.

"Sedangkan pelaksanaan pemadaman kebakaran bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)," katanya.

Ia mengatakan dalam skala kecil di tingkat rumah tangga warga hendaknya menguasai cara-cara pemadaman kebakaran secara tradisional, yaitu memakai kain atau handuk basah yang ditutupkan pada sumber api.

"Jangan disiram air atau dikipas-kipas/digepyok-gepyok yang justru akan memperbesar nyala api," katanya.

Nawa mengatakan prinsipnya adalah memutus atau menghambat oksigen dari sumber api. Oleh karenanya biasakan untuk menyediakan kain atau handuk basah di dekat sumber api, terutama di dapur rumah.

"Sedangkan apabila sudah tersedia APAR maka bisa digunakan dengan cara-cara yang benar dan tepat agar api segera padam dan tidak terjadi kobaran api yang lebih besar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement