Jumat 15 Nov 2013 15:01 WIB

Ngayogjazz Angkat Potensi Desa Wisata Sleman

Rep: Nur Aini/ Red: Hazliansyah
Penyanyi Rieka Roslan (tengah), Trie Utami (kanan) dan pemusik Djaduk Ferianto (kiri) bernyanyi bersama pada Ngayogjazz 2011 di depan pasar Kotagede Yogyakarta, Sabtu malam (12/11).
Foto: Antara/Regina Safri
Penyanyi Rieka Roslan (tengah), Trie Utami (kanan) dan pemusik Djaduk Ferianto (kiri) bernyanyi bersama pada Ngayogjazz 2011 di depan pasar Kotagede Yogyakarta, Sabtu malam (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gelaran musik jazz tahunan di Yogyakarta, Ngayogjazz kembali digelar. Ngayogjazz digelar di desa wisata di Sleman, dengan harapan dapat memperkenalkan desa wisata di Sleman.

Ngayogjazz tahun ini akan digelar pada Sabtu (16/11) di Desa Wisata Sidoakur, Sidokerto, Kecamatan Godean. Acara akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga 22.00 WIB. Tahun sebelumnya, Ngayogjazz digelar di Desa Wisata Brayut, Pendowoharjo, Kecamatan Sleman.

Ngayogjazz tahun ini mengangkat tema “Rukun Agawe Ngejazz” yang berarti bahwa individu-individu adalah bagian dari sebuah komunitas yang lebih besar. Dalam Ngayogjazz nantinya akan diselenggarakan sejumlah aktivitas, diantaranya Panggung Permainan Musik Jazz, Pasar Jazz, peluncuran album komunitass jazz Jogja, dan festival foto.

Panggung musik Jazz nantinya akan dibagi menjadi lima, diantaranya Panggung Wawuh, Panggung Guyub, Panggung Sayuk Rukun, Panggung Srawung dan Panggung Kesenian Tradisional.

Dalam keterangan pemerintah Kabupaten Sleman, Jumat (15/11), sejumlah musisi dalam dan luar negeri akan memeriahkan pagelaran jazz tersebut. Musisi dalam negeri yang akan tampil antara lain Monita Tahalea, Idang Rasjidi, Dony Koeswinarno Quintet, Oele Pattiselano Trio, Nita Aartsen, Bintang Indrianto, dan Djalu Pratidina.

Sementara musisi luar negeri antara lain Baraka (Jepang), D’aqua (Jepang), Erik Truffaz (Perancis), Brink Man Ship (Swiss) dan Jerry Pellegrino (Amerika Serikat),

Ngayogjazz juga akan diramaikan dengan kehadiran sejumlah komunitas jazz lokal, diantaranya Balikpapan Jazz Lovers, Solo Jazz Society, Jazz Ngisor Ringin Semarang, Komunitas Jazz Jogja, Gubuk Jazz Pekanbaru, Jes Udu Purwokerto dan Batik Replica Pekalongan. Selain menikmati musik jazz, pengunjung akan disuguhi keindahan dan keunikan yang dimiliki Desa Sidoakur.

Desa Sidoakur memiliki berbagai industri pertanian dan perikanan anorganik serta sejumlah industri rumahan. Selain itu Desa Sidoakur memiliki aktivitas yang kemudian dikembangkan di desa ini seperti macapatan, karawitan, klotekan bamboo dan hadrah.

Kesenian yang unik lain adalah gejlog lesung yang biasa digunakan untuk menumbuk padi namun dikemas dengan ritme yang unik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement