Sabtu 12 Nov 2022 11:52 WIB

Jokowi Dorong Pemimpin ASEAN Plus Three Bersatu Hadapi Krisis

Jokowi mengajak APT untuk fokus pada 3 isu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
 Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) berbicara kepada stafnya selama KTT ASEAN - Korea Selatan (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. KTT ASEAN memulai serangkaian tiga pertemuan puncak.
Foto: AP Photo/Anupam Nath
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) berbicara kepada stafnya selama KTT ASEAN - Korea Selatan (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. KTT ASEAN memulai serangkaian tiga pertemuan puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin ASEAN Plus Three untuk bekerja sama menghadapi krisis saat ini. Hal ini disampaikannya dalam KTT ke-25 ASEAN Plus Three (APT) di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu (12/11/2022).

Jokowi mengatakan, kerja sama ASEAN Plus Three sebelumnya pun telah membantu menyelamatkan banyak negara dari krisis keuangan global pada 2008 silam.

Baca Juga

“APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ucap Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.

Jokowi menjelaskan, APT harus fokus setidaknya terhadap tiga isu yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.

“Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras.

Kedua, Jokowi mendorong APT agar mencegah terjadinya resesi ekonomi kawasan dan melakukan stabilisasi keuangan.

"Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation. Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas,” ujar dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi domestic resources, dan kecermatan menjaga inflasi.

“Ketiga, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan. Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati,” kata Jokowi.

Jokowi pun yakin jika APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth. Dalam KTT ke-25 Asean Plus Three ini juga turut dihadiri para pemimpin ASEAN, Perdana Menteri (Premier) RRT Li Keqiang, Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement