Sabtu 12 Nov 2022 11:22 WIB

Jelang KTT G20 Bali, Sektor Pariwisata Kembali Bergeliat

Secara akumulatif, jumlah wisman ke Bali pada Januari-Agustus 2022 naik 2.080 persen.

Kendaraan melintas di samping baliho KTT G20 di Jalan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (10/11/2022). Pemerintah memasang penjor, bendera negara peserta, baliho, dan spanduk di sejumlah jalan protokol di Bali untuk memeriahkan KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022.
Foto:

Karyawan hotel kembali bekerja

Salah satu karyawan hotel di Bali, Kurniawati, 29, mengatakan sejak lebaran tingkat hunian hotel sudah kembali ramai lagi. Perhelatan G20 yang tinggal menghitung hari juga kian menambah keramaian hotel.

"Seiring aturan yang semakin melonggar, sejak lebaran okupansi ramai. Hotel kami 100 persen isi semua karena banyak event kementerian juga sudah banyak, per awal November 100 persen karena ada G20 ini," kata perempuan yang sehari-hari dipanggil Nia ini kepada DW Indonesia.

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan masa pandemi COVID-19 yang membuat tingkat hunian berkurang bahkan sempat kosong dan ditutup sementara. Hal ini menyebabkan hotel harus merumahkan sebagian besar karyawan. 

"Saat pandemi hotel hanya dikelola tim kecil terdiri dari 20 sampai 30 orang saja yang dibayar harian. Beberapa karyawan kontrak habis tidak dilanjutkan. Jadi tim restoran hanya dipakai kalau ada tamu saja, baru kami bekerja. Jadwal kerja juga 2 hari seminggu saja. Saya menjadi pekerja harian saat itu," ujar Nia.

Menjelang G20 Nia pun kembali dikontrak oleh pihak hotel per tahun. Artinya, ia akan mendapatkan gaji bulanan seperti sebelum pandemi melanda.

"Harapan kami semua pegawai sektor pariwisata, keadaan bisa seperti ini terus sampai nanti. Setelah G20 perekonomian bisa lebih baik lagi, Indonesia tidak kena resesi agar pariwisata membaik, event-event ramai terus," kata dia.

Harapan terbukanya peluang usaha

Gusti Putu Sudika, 55, pemilik salah satu rental mobil di Bali juga merasakan bisnisnya kian ramai usai pandemi mereda, termasuk menjelang akhir tahun dan adanya gelaran KTT G20.

"Memang setelah masa pandemi lewat, itu order sudah semakin banyak, sekarang mobil saya bisa jalan sekitar 15 sampai 20 hari dalam sebulan," kata dia.

Semasa pandemi, ia terpaksa harus banting setir mengerjakan apa pun seperti membantu tamu, sampai menjadi penjaga vila yang kosong. "Semasa pandemi, paling turis yang datang itu domestik saja, dan itu juga jarang. Jadi saya kerja sambilan bersih-bersih vila di daerah sini," kata dia.

Ia berharap perhelatan G20 akan membawa banyak manfaat terutama bagi masyarakat kecil di sekitarnya. "Harapannya itu pariwisata Bali bangkit, meningkat sehingga kami ada kerjaan untuk bisa makan," kata dia.

sumber : https://www.dw.com/id/jelang-ktt-g20-bali-warga-harapkan-pariwisata-kembali-pulih/a-63696215
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement