Jumat 11 Nov 2022 11:25 WIB

Bupati Solok Mengamuk di Kantor Aqua, Ini Tanggapan Manajemen

Aqua fokus pada proses penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Logo baru aqua
Logo baru aqua

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN SOLOK --  Corporate Communication Danone Indonesia, Michael Leimena, belum mau menanggapi aksi mengamuk Bupati Solok, Epyardi Asda di kantor Aqua di Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang. Epyardi mendatangi kompleks kantor dan pabrik Aqua di Solok kemarin, Kamis (10/11/2022). Karena merasa tidak disambut, Epyardi mengamuk dan memaki-maki karyawan Aqua yang ada di sana.

"Saat ini kami sedang fokus pada proses penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dan Serikat Pekerja di Pabrik Solok," kata Michael, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga

Michael menyebut pihak Danone tidak mau terseret polemik di media. Karena, menurut dia, hal itu, dapat mengganggu fokus manajemen menyelesaikan persoalan dengan pekerja pabrik. Dia berharap, persoalan dengan pekerja pabrik ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sebelumnya diberitakan Bupati Solok, Epyardi Asda, mengamuk di kompleks kantor dan pabrik Aqua di Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang. Epyardi melakukan sidak ke pabrik Aqua pada Kamis (10/11/2022) kemarin.

Sidak Epyardi ini berkaitan dengan konflik Aqua dengan karyawannya yang mogok hingga di PHK perusahaan.

Amarah politikus PAN ini memuncak karena begitu tiba di gerbang kompleks Aqua Solok, dirinya merasa tidak dihargai. Ia pun dipaksa jalan kaki untuk masuk ke halaman kantor manajemen Aqua.

"Arogansi dan angkuhnya Aqua di Solok ini. Bupati saja beserta Sekda, pimpinan DPRD tidak dihargai perusahaan ini. Kurang ajar kalian.  Kantor kamu di mana saya mau lihat dokumen kamu semuanya," kata Epyardi, melalui cuplikan video yang viral di sosial media.

Penasehat Hukum Pemkab Solok, Suharizal, mengatakan kedatangan Epyardi untuk bertemu manajemen Aqua untuk membahas persoalan PHK 101 karyawan Aqua yang sebelumnya melakukan aksi mogok kerja.

Tapi, saat Epyardi tiba, manajemen Aqua tidak ada sehingga ia emosi. "Sangat disayangkan ketika bupati datang bersama sejumlah OPD, manajer perusahaan tidak ada sehingga peristiwa itu terjadi," ucap Suharizal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement