REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ir Rachmat Hidayat, kembali terpilih sebagai Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) periode 2022-2025 pada Musyawarah Nasional (Munas) ke X yang diselenggarakan 8 hingga 10 November 2022 di Jakarta, Kemayoran.
Rachmat yang merupakan Ketua Aspadin periode 2018 - 2021 + 2022, terpilih kembali secara aklamasi melalui formatur. Munas ke X ini dihadiri lebih dari 297 peserta dari 14 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang mencakup 20 Provinsi dari Aceh hingga Papua Barat.
Selain pemilihan ketua baru, Munas yang dibuka Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ir Ignatius Warsito MBA ini juga mendengarkan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya. Laporan pertanggungjawaban diterima penuh oleh seluruh anggota tanpa sanggahan.
Rachmat Hidayat dianggap mampu mengelola Aspadin menjadi organisasi yang solid dan mampu menyuarakan kepetingan anggota untuk kepentingan pertumbuhan industri.
Dalam sambutannya, Rachmat mengatakan industri AMDK merupakan industri yang terus bertumbuh dan menyerap lebih dari 40 ribu tenaga kerja langsung dan ratusan ribu dengan multiplier effect-nya.
“Visi dan misi kami adalah terus mendukung pemerintah mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui produk kami yang berkualitas. Dengan visi misi inilah kita berkumpul bersama dalam perahu besar ini,” ujar Rachmat.
Air minum dalam kemasan yang merupakan bagian dari industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu industri utama penunjang Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Tahun 2022 ini industri mamin menyumbang 6,23 persen pada PDB. Industri mamin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen pada kuartal ketiga 2022.
“Kalau dihitung dari multiplier effect, kami menciptakan industri transportasi, industri distribusi, industri supplier bahan baku maupun permesinan dan sebagainya. Jadi kami cukup berbesar hati bisa membantu pemerintah dalam membangun ekonomi,” tambahnya.
Ir Ignatius Warsito yang mewakili Menteri Perindustrian mengatakan Pemerintah sangat mengapresiasi dan selalu mendukung apa yang akan dilakukan oleh para pelaku usaha.
Aspadin sebagai organisasi produsen AMDK, diharapkan bisa membantu anggota dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada di depan mata. Salah satunya adalah resesi yang perlu diantisipasi.
Untuk itu diperlukan strategi jangka pendek 2023 - 2024. Melalui Munas ini akan diletakkan dasar-dasar yang bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelaku usaha.
Munas kali ini juga menyelenggarakan pameran yang dibuka Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad dan dilanjutkan dengan seminar yang mengangkat tema “Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Peluang dan Tantangannya dan Pengaturan Industri AMDK dalam Pemulihan Ekonomi Nasional”
Aspadin berdiri pada 16 November 1991 (31 tahun), didirikan 36 perusahaan hingga saat ini anggotanya sudah 300 perusahaan. Organisasi Aspadin terdiri dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan 14 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang mencakup 20 provinsi.