Jumat 11 Nov 2022 05:26 WIB

Wali Kota: 40 Persen APBD Surabaya 2023 Diprioritaskan untuk UMKM

Pada rapat paripurna, peserta rapat mengenakan busana ala pahlawan

Warga mengunjungi ruang bawah tanah Alun-Alun Surabaya, kompleks Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, Ahad (19/12/2021). Pemkot Surabaya membuka Alun-Alun Surabaya yang berada di bawah kompleks Balai Pemuda Surabaya bagi masyarakat untuk berkunjung dengan menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya, musik serta pameran produk unggulan UMKM Kota Surabaya.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga mengunjungi ruang bawah tanah Alun-Alun Surabaya, kompleks Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, Ahad (19/12/2021). Pemkot Surabaya membuka Alun-Alun Surabaya yang berada di bawah kompleks Balai Pemuda Surabaya bagi masyarakat untuk berkunjung dengan menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya, musik serta pameran produk unggulan UMKM Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut 40 Persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya 2023 sebesar Rp11,2 triliun yang disahkan bertepatan peringatan Hari Pahlawan diprioritaskan untuk UMKM.

"Ini saatnya kita bangkit bersama karena APBD Rp11,2 triliun (Rp11.257.640.114.475). Nanti Insya Allah 40 persennya akan dikerjakan oleh UMKM (usaha mikro kecil menengah) Surabaya," kata Eri Cahyadi seusai pengesahan APBD Surabaya 2023 di gedung DPRD Surabaya, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Pada rapat paripurna itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono beserta pimpinan dan anggota DPRD Surabaya serta jajaran pemkot menggunakan pakaian ala pahlawan.

Bahkan, lanjut dia, rapat tersebut juga ditutup dengan menyanyikan lagu "Kebyar-Kebyar" karya Gombloh sembari mengibarkan bendera merah putih, dan acara itu juga ditutup dengan menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" oleh anggota DPRD dan jajaran Pemkot Surabaya.

Wali Kota Eri bersyukur karena rapat paripurna dengan semangat Hari Pahlawan bisa mengesahkan APBD Surabaya 2023 pada 10 November. Dengan semangat pahlawan yang selalu menjadi tauladan itu, akhirnya APBD sebesar Rp11,2 triliun sudah disepakati bersama.

Menurut dia, 40 persen itu dilakukan melalui program padat karya. Saat ini yang sudah berjalan dan sudah menuai hasil adalah program padat karya paving yang mana para MBR-nya sudah mendapatkan penghasilan sebesar Rp6 juta. Kemudian program padat karya yang jahit sudah mendapatkan penghasilan Rp4 juta dan itu semua selalu disupport oleh DPRD Surabaya.

"Jadi, kita sama-sama ingin mengentas kemiskinan dan selalu saya katakan bahwa pemerintah daerah itu bukan pemerintah kota sendiri, tapi pemerintah daerah itu adalah kekuatan besar antara pemerintah kota dengan DPRD-nya. Insya Allah kalau kita bergerak bersama, pengangguran dan kemiskinan bisa diselesaikan bersama," kata dia.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement