Jumat 11 Nov 2022 01:46 WIB

BPBD Cianjur Minta Warga di Titik Rawan bencana Mengungsi Saat Hujan DeraB

Selama empat hari terakhir, 14 kejadian bencana alam di Cianjur

Red: Nur Aini
Petugas BPBD Kabupaten Cianjur mengecek --Bencana pergerakan tanah melanda Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur,
Foto: istimewa
Petugas BPBD Kabupaten Cianjur mengecek --Bencana pergerakan tanah melanda Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur,

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga di sejumlah titik rawan bencana alam banjir dan longsor untuk mengungsi jika curah hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam guna menghindari korban jiwa.

Kepala BPBD Cianjur, Rizal di Cianjur, Kamis (10/11/2022), mengatakan selama empat hari terakhir, 14 kejadian bencana alam melanda sejumlah wilayah karena tingginya curah hujan yang turun setiap hari. Hal itu menyebabkan rawan terjadi bencana alam terutama di wilayah selatan Cianjur yang memiliki perbukitan dan sungai yang panjang.

Baca Juga

"Bencana alam longsor dan banjir bandang terjadi di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cidaun, Leles, Kadupandak, Agrabinta, Sukanagara, Kadupandak, Pagelaran, Tanggeung, Takokak, dan Cikalongkulon yang dilaporkan sejak Senin sampai Kamis ini," katanya.

Sehingga seluruh petugas dan ribuan relawan yang ada di BPBD Cianjur, diturunkan ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan dan penanganan bersama, termasuk melibatkan lintas sektoral, TNI/Polri dan PMI Cianjur agar proses penanganan dapat tuntas dengan cepat.

Hingga saat ini, pihaknya tidak bisa melakukan evakuasi terhadap warga sebelum terjadi bencana, sehingga imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi digencarkan ke sejumlah wilayah rawan bencana terutama di wilayah selatan yang membentang sungai besar.

"Kita juga tempatkan relawan untuk memantau dan mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana, termasuk meminta warga mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, guna menghindari korban jiwa," katanya.

Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan untuk membantu penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya menempatkan dan menyiagakan sekitar 56 orang Korps Sukarela (KSR) di masing-masing kecamatan terutama wilayah selatan. "Untuk KSR yang siaga markas setiap harinya enam orang, sedangkan yang di tempatkan di lokasi bencana sebanyak 50 orang merupakan KSR kecamatan termasuk di Kecamatan Cidaun. Kita siapkan seluruh peralatan termasuk bantuan yang dibutuhkan ketika terjadi bencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement