REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Polisi meringkus pembunuh seorang gadis berinisial DG (26) di Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Selasa (8/11) lalu. Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, saat jumpa pers di Solok, Kamis (10/11/2022) mengatakan sebelumnya pelaku berinisial RS (30) sempat kabur ke Jambi.
Namun, pelaku berhasil ditangkap petugas daerah Muaro Bungo, Jambi. Selain itu, pelaku yang tercatat sebagai warga Bungus, Kota Padang itu sempat bersembunyi di beberapa daerah sebelum kabur ke Muaro Bungo.
Pelaku berinisial RS (30) itu tega menghabisi nyawa DG yang merupakan teman dekatnya sendiri. Motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban DG (26) yang pernah menjadi kekasihnya itu lantaran sakit hati diputuskan. Pelaku dan korban diketahui sudah menjalin hubungan lebih kurang tujuh tahun.
Dari pengakuan pelaku, usai malam berdarah itu, pelaku kemudian melarikan diri. Petugas kepolisian yang mendapat laporan kemudian mendatangi lokasi serta melakukan olah tempat kejadian perkara dan memburu keberadaannya.
Petugas berhasil melacak keberadaan pria tersebut di daerah Jambi. Tim Satreskrim Polres Solok Kota langsung berangkat menuju Jambi.
Dihantui kejaran petugas, pelaku kemudian berpindah ke Lampung. Pelaku sempat beberapa kali pindah-pindah sebelum kembali lagi ke Jambi.
Akhirnya, berkat koordinasi dengan Polres Muaro Bungo, petugas gabungan berhasil menangkap pelaku di rumah kerabatnya di daerah Muaro Bungo. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di sana, pelaku mengakui perbuatannya. "Petugas kemudian membawa pelaku ke Kota Solok untuk proses hukum," ucap Fadilan.
Kronologi
Dalam perkara tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari sepeda motor yang dipakai pelaku, helm dengan bercak darah, pakaian korban hingga pisau yang dipakai untuk menusuk korban.
Sebelum menghabisi korban, awalnya korban menyampaikan ke pelaku untuk memutuskan hubungan pada 20 Oktober 2022 dan tidak terjadi apa-apa. Pada awal November, pelaku mengetahui korban sudah punya pacar baru saat melihat dari cerita WhatsApp korban.
Mengetahui korban sudah punya pacar, pelaku langsung terpancing emosi dan berangkat dari Kalimantan ke Padang dengan pesawat. Sesampai di Solok, pelaku membeli sebilah pisau di pasar.
Pelaku kemudian menemui korban di rumah sakit tempatnya bekerja. Pada malam hari, keduanya bertemu di Simpang Rumbio dan langsung menuju rumah orang tua korban di daerah Sawah Ampang, Nagari Muara Panas menggunakan sepeda motor milik teman pelaku.
"Sesampai di rumah korban, keduanya sempat mengobrol di ruang tamu dan terjadi keributan. Pelaku menusuk korban sebanyak empat kali. Korban sempat melawan sehingga menyebabkan dua luka lainnya di bagian lengan kanan dan kiri," kata dia.
Akibat tusukan pisau di perut, dada, punggung dan pinggang, korban kemudian meninggal di lokasi kejadian. Usai melampiaskan dendamnya, pelaku langsung melarikan diri dan membawa kabur handphone milik korban.
Penghuni rumah yang tak menyadari peristiwa itu terperanjat ketika melihat korban sudah bersimbah darah di lantai. Penghuni rumah tak menyangka, pelaku yang dikenal sebagai kekasih korban telah menghabisi nyawanya.
Dari keterangan petugas, saat kejadian, ada penghuni lain di rumah tersebut. Namun karena keduanya dikenal berpacaran, penghuni rumah tidak menaruh curiga. Mereka pun baru mengetahui setelah korban tergeletak berlumuran darah di lantai.
Akibat perbuatannya, pelaku terjerat pasal 340 KUHP Jo pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup atau hukuman penjara selama-lamanya 20 tahun.